Politikus PKS Penghina KH Yahya Staquf Minta Maaf

Ketua DPD PKS Kota Medan, Salman Alfarisi
Sumber :
  • Repro Facebook

VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai Keadilan Sejahtera, Kota Medan, Sumatera Utara, Salman Alfarisi, akhirnya meminta maaf karena telah menghina KH Yahya Staquf, atas kunjungan Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu ke Israel.

Gus Ipul Sarankan PKB Sowan ke Rais Aam dan Ketum PBNU: Minta Nasihat Gitu

"Dengan kerendahan hati saya meminta maaf kepada: bapak Prof. Yahya Staquf, Warga nahdhiyyin dan DPP PKS atas postingan saya yg menampilkan kata2 yg kurang pantas terkait kunjungan bapak Prof. Yahya Staquf ke Israel.. Kata2 yg saya sampaikan sangat emosional dan itu karena menyangkut perjuangan rakyat palestina yg selama ini kami perjuangkan di Indonesia.. dan TS saya tsb tidak sedikit pun bermaksud mengaitkannya dgn ormas NU apalagi merendahkan ormas Islam terbesar tsb," tulis Salman, dalam akun facebook miliknya seperti dikutip VIVA, Senin, 18 Juni 2018.

Menurut Salman, saat menulis kata-kata yang dinilai menghina itu, dia sedang khilaf.

Pendeta Gilbert Dilaporkan Dugaan Penistaan Agama, Gus Yahya: PBNU Enggak Ikut Campur

"Kemudian saya sampaikan bahwa postingan tersebut adalah kekhilafan saya pribadi dan tidak ada kait-mengait dengan PKS dari tingkat pusat hingga ranting.. yang juga sedikit banyak berimbas kapada PKS selaku partai dakwah yg menjunjung tinggi nilai dakwah yg hikmah dan mau'izhah hasanah," lanjut ia menuliskan.

Beredar Foto Sempat Bertemu PM Israel Netanyahu, Gus Yahya: Pertemuan Diplomatik

Salman juga telah menghapus postingan kalimat yang dinilai menghina itu. Tapi, kalimat itu sudah terlanjur menyebar di media sosial.

Berikut kalimatnya:

"Tak Puas jadi Wantimpres di Istana Negara.. Cecunguk itu Angkat Telor Cari Muka ke Israel.. Mau Merangkap Jadi Wantimpres Israel?".

Untuk diketahui, Kiai Yahya merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Yahya Staquf ke Israel, untuk menghadiri konferensi tahunan Forum Global AJC (Komite Yahudi Amerika) yang digelar di Yerusalem selama 10-13 Juni 2018. Juru Bicara Presiden KH.Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu juga bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya