- ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
VIVA – Tim SAR gabungan menetapkan waktu pencarian korban Kapal Motor Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, hingga sepuluh hari mendatang. Pasalnya, masih banyak penumpang yang hilang.
Menteri Perhubungan Budi Karya mengutus Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi untuk memantau langsung proses pencarian dan penyelamatan. Tim SAR didukung aparat TNI, Polri, Basarnas, dan Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD).
"Pak Menteri mengucapkan bela sungkawa atas kejadian ini. Pak Menteri mengutus kita untuk melakukan upaya pencarian dan evakuasi korban selama sepuluh hari," kata Budi pada Selasa, 19 Juni 2018.
Kementerian Perhubungan juga mengirim tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan kapal itu. Berdasarkan informasi sementara, saat kejadian cuaca memang tidak baik, di antaranya angin kencang, hujan, dan ombak setinggi dua meter.
Menurut Budi, total jumlah penumpang di dalam KM Sinar Bangun belum bisa dipastikan. Soalnya kapal itu milik jasa transportasi perorangan dan tidak memiliki data penumpang atau manifes.
"Sementara, jumlah penumpang yang mendaftar, yang merasa kehilangan, dan berada KM Sinar Bangun, yang terdaftar berjumlah 128 orang," katanya.
Korban KM Sinar Bangun yang berhasil dievakuasi sebanyak 19 orang. Rinciannya, 18 orang selamat dan satu orang meninggal dunia. Berdasarkan informasi dari tim SAR, hingga Selasa sore, belum berhasil menemukan korban lain. (mus)