Denjaka TNI AL Diterjunkan Evakuasi Korban KM Sinar Bangun

Penyisiran Korban
Sumber :
  • Antara/Ujang Zaelani

VIVA – TNI Angkatan Laut akan menerjunkan tim elitnya untuk membantu dan bergabung bersama tim SAR gabungan dalam proses pencarian dan evakuasi korban Kapal Motor Sinar Bangun, yang tenggelam di Perairan Danau Toba, Sumatera Utara.

Termasuk Kopassus, Ini 5 Pasukan Elite TNI yang Bikin Kena Mental Tentara Asing

Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengaku mendapat informasi bahwa pasukan khusus Detasemen Jalamangkara (Denjaka) akan diturunkan dari Jakarta, untuk membantu proses evakuasi dengan robot bawah air jenis Remotely Operated Vehicle (ROV).

"Kami dapat Informasi Pasukan Denjaka akan turun dari Jakarta bersama alat itu," ucap Budiawan kepada wartawan, Kamis siang, 21 Juni 2018. [Baca: Robot ROV Bantu Pencarian Korban KM Sinar Bangun]

Asupan Mineral Pembalap F1 Powerboat Danau Toba 2024 Terjaga

Denjaka adalah Detasemen penanggulangan teror aspek laut TNI AL. Di dalamnya terdiri dari personel Kopaska dan Taifib Marinir TNI AL yang diseleksi ketat dan punya kemampuan khusus.

Tim SAR Gabungan menerima informasi bahwa kondisi Kapal Motor Sinar Bangun diperkirakan berada didasar Danau Toba dengan kedalaman mencapai ratusan meter dari permukaan air.

Tubuh Manusia Tanpa Kepala Ditemukan di Perairan Danau Toba, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan

"Kesulitan untuk tim adalah kedalaman Danau Toba. Informasi dari Lantamal I Belawan kedalamannya itu sekitar 490 meter sehingga kami akan dibantu dari TNI AL akan mendatangkan alat yang lebih canggih dengan kedalaman 600 meter," ucap Budiawan.

Selanjutnya, TNI AL juga akan menurunkan alat canggihnya untuk mencari keberadaan Kapal Motor Sinar Bangun bersama penumpangnya. Dengan bantuan dari TNI AL akan mempermudah proses pencarian dan evakuasi korban.

"Kita upayakan juga pemakaian alat ini nantinya bisa lebih akurat dan menemukan lokasi di mana tenggelamnya KM Sinar Bangun. Kita juga akan dapat bantuan dari Tim Denjaka bersama alat tersebut akan datang ke Danau Toba," ungkap Budiawan.

Sementara itu, terkait proses pencarian bangkai KM Sinar Bangun dan penumpangnya. Tim penyelam dari SAR gabungan sudah mendapat arahan tentang titik koordinat lokasi tenggelamnya KM Sinar Bangun, sembari meminta informasi dari kapten kapal terkait lokasi persisnya.

"Kita upayakan minta informasi bahwa KM Sinar Bangun dimana tenggelamnya yang akurat," tutur Budiawan.

Kapal Motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, tenggelam pada Senin petang, 18 Juni 2018. Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban KM Sinar Bangun yang masih belum ditemukan.

Jumlah penumpang belum bisa dipastikan karena tak memiliki manifes sehingga sulit didata. Untuk sementara, diduga hampir 200 penumpang berada di kapal karam tersebut. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya