- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Ani Musripah (34), warga Dusun Tempur, Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, yang tega menghabisi nyawa anaknya dengan gayung mengaku spontan saat menghajar buah hatinya berinisial SA (8 tahun).
"Sayang saya sama anak saya. Spontan saya lakukan itu, dia habis main layangan dan ambil uang lebaran di dalam amplop," kata Ani Musripah, Jumat, 22 Juni 2018.
Ani mengaku saat itu dirinya sedang emosi karena anaknya telah mengambil uang lebaran sebesar Rp51 ribu. Selain itu, buah hatinya dianggap bermain melebihi waktu. Setelah buah hatinya pulang bermain layangan, Ani lantas menegur dan memukul anaknya dengan gayung.
"Dia pergi mulai jam 10.00 WIB baru pulang pukul 14.30 WIB. Saya marah karena anak saya ngambil uang. Uang anaknya disimpan sendiri di toples, itu uang saya sendiri yang buat tamu saat datang ke rumah," ujar Ani.
Kepada wartawan, Ani mengaku baru pertama kali memukul anaknya. Uang yang diambil SA menurut Ani sedianya akan diberikan kepada tamu yang datang ke rumah. Uang itu berada di atas lemari kamar Ani.
"Saya pukul anak saya baru pertama kali ini. Waktu itu uang saya taruh di atas meja kamar, yang Rp5 ribu ada 5 amplop yang Rp2 ribu ada 31 amplop. Tapi yang diambil Rp51 ribu," ucap Ani.
Sebelumnya seorang bocah berinisial SA, meninggal dunia di tangan ibu kandungnya sendiri, Ani Musripah. SA di pukul menggunakan gayung hingga meninggal dunia karena mengambil uang lebaran sebesar Rp51 ribu.
Korban sempat mengalami pusing dan muntah-muntah sebelum meninggal dunia di Rumah Sakit Daerah Kanjuruhan, di Kepanjen, Malang. Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah tersangka.
Selain itu polisi juga telah melakukan autopsi kepada jenazah korban di rumah sakit Saiful Anwar, Kota Malang. Kini Ani Musripah sedang menjalani pemeriksaan di Polres Malang akibat kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang ia lakukan. (mus)
