Jumlah Mobil Masuk Jakarta Sudah Lebihi Arus Mudik

Ilustrasi arus balik Lebaran 2019 di Tol Cikampek Utama.
Sumber :
  • Fikri Halim

VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, jumlah mobil yang melakukan perjalanan arus balik telah melebihi jumlah mobil yang tercatat saat perjalanan mudik Lebaran 2018. Kepadatan kendaraan pada malam ini pun diyakini tidak akan terjadi.

Satgas COVID-19: Efek Mudik Lebaran Baru Terlihat 2-3 Minggu Lagi

Budi memaparkan, berdasarkan data dari PT Jasa Marga Tbk, hingga H-1 Lebaran, ada sebanyak 1.349.000 kendaraan atau mobil yang melakukan perjalanan mudik. Sementara itu, dari H+1 hingga saat ini jumlah mobil itu tercatat sebanyak 1.356.000 kendaraan.

Artinya, jumlah mobil saat arus balik yang melalui gerbang tol yang dikelola Jasa Marga sudah melewati jumlah mobil yang melakukan mudik.

Lonjakan Kasus COVID-19 Usai Lebaran, Menkes Siapkan Kondisi Terburuk

"Jadi itu datanya belum sampai sekarang. Nah kalau dianggap satu shift 35 ribu, yang pulang sampai besok pagi itu 1.381.000. Artinya kesimpulannya, praktis semua pemudik sudah pulang," kata Budi di kantor Jasa Marga, Cikarang Utama, Bekasi, Minggu 24 Juni 2018.

Meski begitu, dia mengatakan, masih ada kemungkinan masyarakat yang akan kembali ke Jakarta, setelah penyelenggaraan pilkada pada 27 Juni 2018. Kondisi itu diyakini kendaraan yang melakukan perjalanan arus balik akan lebih terurai.

Jelang Lebaran, Ini Pesan Gubernur Jabar untuk Pemudik

"Namun demikian, saya minta data lagi, karena menurut catatan kami, H+3 masih banyak pemudik dikurangi dengan commuter (pinggiran Jakarta) kira-kira berapa. Tapi yang balik ke Jakarta banyak juga yang tunggu tanggal 27 (Juni) nunggu di mana ada pilkada Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujarnya.

Budi menambahkan, pada perjalanan arus balik kali ini telah dicatatkan rekor kendaraan yang melintas masuk ke Ibu Kota pada H+3, yakni sebanyak 56 ribu kendaraan dalam satu shift.

"Menurut catatan kami, maksimal adalah 38 ribu, ini adalah satu prestasi dengan dilakukannya satu arah, one way," ujarnya.

Meskipun kebijakan one way pada pertama kali diterapkan menuai kritik, Budi menyebut manajemen one way dan contraflow dari seluruh pihak dapat dilakukan dengan baik.

"Biasanya 31 gardu, kemudian dioperasikan 34 gardu. Jadi Jasa Marga dan Polri sangat luar biasa melakukan keputusan diskresi untuk mempermudah arus balik," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya