Tiba di Papua, Kapolri dan Panglima TNI Pantau Ancaman Pilkada

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi tiba di Jayapura
Sumber :

VIVA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tiba di Jayapura, Papua, Minggu dini hari, 1 Juli 2018. Kedatangan dua jenderal di Tanah Papua terkait dengan pengamanan di Papua pasca digelarnya Pilkada serentak Rabu, 27 Juni 2018 lalu.

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Juru Bicara Polda Papua, Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan setibanya di Papua, Kapolri dan Panglima TNI akan menggelar rapat tertutup di Markas Kodam XVII Cendrawasih Minggu pagi, menyikapi situasi Pilkada di Papua.

"Termasuk juga menyikapi hilangnya dua anggota Polri di Diatrik Torere Kabupaten Puncak Jaya saat hari pencoblosan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur dan hingga kini masih dalam pencarian," kata Mustofa Kamal di Jayapura, Minggu, 1 Juli 2018.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

Selain itu, rapat tertutup juga akan membahas Pilkada di Nduga dan Paniai yang tertunda dengan alasan keamanan.

Sebelumnya dilaporkan, KKSB di Puncak Jaya melakukan pengadangan dan penembakan terhadap rombongan pengamanan pilkada di Kampung Torere, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Rabu 27 Juni 2018. Akibatnya, dua dari sembilan anggota Polri dan satu warga sipil tewas.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

Pengadangan dan penembakan itu terjadi terhadap rombongan Kepala Distrik Torere dan sembilan anggota Polres Puncak Jaya. Mereka akan kembali setelah mengawal pencoblosan di TPS Douw 2 Distrik Muara Hulu ke Distrik Torere, Kabupaten Puncak Jaya, dengan menggunakan dua buah speedboat.

Sementara pemungutan suara di Kabupaten Nduga yang sempat tertunda, karena kelompok Organisasi Papua Merdeka mengklaim telah menduduki Kenyam ibu kota Kabupaten Nduga, wilayah pegunungan Papua saat ini.

Bahkan, bendera Bintang Kejora simbol perjuangan Papua Merdeka sempat dikibarkan di halaman Kantor DPRD setempat. Akibatnya ratusan TPS di Papua tidak melakukan pencoblosan dan diundur hingga situasi kondusif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya