Jokowi Janji Pertimbangkan Gelar Pahlawan untuk Aktivis 98

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Rembug Nasional Aktivis 98 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Juli 2018.
Sumber :
  • Fajar GM

VIVA – Presiden Joko Widodo menjanjikan kalau pemerintah akan mempertimbangkan pemberian gelar pahlawan nasional kepada para aktivis yang gugur di peristiwa Reformasi 1998. Usulan itu disampaikan dalam Rembug Nasional Aktivis 98 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Juli 2018.

Bocoran Hasil Pertemuan Jokowi dengan Prabowo-Gibran di Istana

“Saya akan tindaklanjuti dengan kajian-kajian, sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Secepat-cepatnya akan kami sampaikan dan kita putuskan," ujar Jokowi saat menutup acara.

Selain itu, mantan Gubernur DKI itu juga berjanji mempertimbangkan usulan supaya 7 Juli ditetapkan sebagai Hari Bhinneka Tunggal Ika. Tanggal tersebut pada tahun ini merupakan waktu saat para aktivis berkumpul kembali usai berhasil menumbangkan Orde Baru 20 tahun lalu.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

"Mengenai usulan tanggal 7 Juli sebagai Hari Bhinneka Tunggal Ika juga akan kita kaji," ujar Jokowi.

Berikut adalah hasil lengkap kesepakatan Rembug Nasional Aktivis 98:

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

1. Tetap menjaga NKRI dari ancaman intoleransi, radikalisme, terorisme, dan menolak penggunaan isu SARA dalam praktik politik Indonesia;

2. Melanjutkan perjuangan Reformasi 98 untuk melawan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam sendi kehidupan  bernegara;

3. Menjaga demokrasi yang sudah terbuka saat ini yang merupakan buah perjuangan Reformasi 98 dari setiap ancaman otoritarianisme dan militarisme, serta terus mendorong demokrasi politik dan demokrasi ekonomi agar menghasilkan masyarakat yang adil dan makmur;

4. Terus memperjuangkan penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM dan mengusulkan penetapan aktivis mahasiswa yang menjadi korban peristiwa Semanggi, Trisakti, dan lain-lain sebagai pahlawan nasional;

5. Mengusulkan kepada pemerintah untuk menetapkan 7 Juli sebagai hari Bhinneka Tunggal Ika;

6. Mendukung penuh Insinyur Joko Widodo sebagai calon presiden periode 2019-2024 karena kita semua yakin bahwa Jokowi memiliki kemampuan untuk mewujudkan cita-cita Reformasi 98;

7. Aktivis 98 menyatakan siap untuk turut serta memimpin dan mengemban tugas negara bersama Jokowi.

Tak Mampu Beli Peralatan Memanah

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan silaturahmi dengan komunitas memanah di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 7 Juli 2018.

Dalam kesempat itu, Presiden bercerita bahwa dirinya sempat tak mampu membeli peralatan memanah saat ia kecil dulu. Mengaku hanya senang melihat para atlet berlatih di Lapangan Manahan di Solo, Jawa Tengah, yang merupakan kampung halamannya.

"Kalau pulang sekolah itu, lihat orang memanah, tapi saya tidak bisa beli yang namanya alat panahan itu karena orangtua tidak memungkinkan membelikan saya," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, olahraga memanah baru bisa digeluti saat ia menjadi Presiden. Jokowi sendiri sempat menjadi peserta kejuaraan memanah Bogor Terbuka tahun lalu, serta sering berlatih memanah di Istana Bogor.

"Patut saya syukuri. Alhamdulillah bahwa apa yang saya bayangkan waktu kecil, saya bisa lakukan setelah saya sudah tua," ujar Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya