- Pixabay/Jushemannde
VIVA – Tim Saber Pungli Polres Labuhanbatu gagal menangkap Bendahara Dinas Kesehatan Labuhan Batu Selatan (Labusel) berinsial S, dalam operasi tangkap tangan atau OTT. Pria 34 tahun itu berhasil melarikan diri melalui jendela di kantornya saat dilakukan penangkapan oleh pihak kepolisian.
Dengan cepat, S berlari dari kejaran polisi yang hendak meringkusnya. Saat penggerebekan dilakukan, aparat kepolisian mengamankan uang puluhan juta dari dalam kantor Dinkes Labusel.
"Saat penindakan yang bersangkutan melarikan dari lewat jendela," ujar Kabid Humas Polda Sumut Komisaris Besar Polisi Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan di Mapolda Sumut, Selasa petang, 10 Juli 2018.
Tatan menjelaskan, S sudah menjadi target operasi. Setelah pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat atas dugaan pemotongan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Kabupaten Labusel, sejak bulan Januari hingga Maret 2018.
Kemudian, polisi melakukan penyelidikan terkait sunat BOK itu. S yang merupakan warga Desa Asam Jawa Kecamatan Cikampak, Kabupaten Labusel, itu diduga memotong BOK hingga 40 persen. "Masing-masing kepala puskesmas hanya menerima sisanya," ujar perwira melati tiga itu.
Saat kejadian, ada enam orang yang berada di dalam ruangan. Mereka adalah kepala Puskesmas di Labuhanbatuselatan. Mereka juga sudah menerima dana BOK dari sang bendahara.
Dalam OTT itu, enam Kepala Puskesmas diamankan oleh pihak kepolisian. Namun mereka baru sebagai saksi. Dari lokasi kejadian petugas menyita barang bukti uang tunai sebesar Rp123 juta. Uang itu adalah dana BOK yang disita dari para kepala puskesmas.
Selain itu, petugas juga menyita dokumen Pertanggungjawaban Dana BOK Periode Januari-Maret dan daftar Penerimaan Transport Kegiatan BOK Puskesmas Januari-Maret 2018. Sampai saat ini, petugas juga melakukan pemeriksaan enam orang saksi.
"Kami imbau bendahara untuk menyerahkan diri ke petugas. Petugas juga masih mengejar yang bersangkutan," ujar Tatan.