Keluarga Eni Saragih yang Ditangkap KPK Memang Dikenal Klan Politikus

Rumah Eni Maulani Saragih, Wakil Ketua Komisi VII DPR, di Larangan, Tangerang, Banten, Sabtu, 14 Juli 2018.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Dua adik Eni Maulani Saragih, Wakil Ketua Komisi VII DPR yang ditangkap KPK, diketahui mendaftar sebagai calon anggota legislatif atau caleg DPRD Kota Tangerang Selatan.

Hobi Lari, Politisi Golkar Misbakhun Capai Finis di London Marathon 2024

Seorang tetangga Eni, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan bahwa kedua adik Eni adalah Ana dan Fajri, masing-masing perempuan dan laki-laki.

Keluarga Eni, kata pria berusia empat puluh itu, memang dikenal sebagai klan politikus atau keluarga yang banyak aktif di bidang politik. Sebagian besar memang politikus Partai Golkar.

MK Tolak Gugatan Kubu Anies dan Ganjar, Airlangga: Saatnya Kembali Merajut Persatuan

"Sekeluarga Golkar semua, aktif berpolitik semua dia. Soalnya, kan, suaminya juga itu kemarin baru menang Pemilihan Bupati Temanggung. Cuma kalau suaminya beda, dia dari Demokrat," katanya saat ditemui di kompleks perumahan Eni di Larangan, Tangerang, Banten, pada Sabtu, 14 Juli 2018.

Menurutnya, Eni kecil memang tumbuh besar di Kota Tangerang. Ayahnya asal Sumatra Utara, sedangkan ibunya dari Madiun, Jawa Timur. Ibu dengan dua anak itu juga kerap mengadakan pengajian mingguan, mereka yang datang sebagian besar kader Golkar.

MK Putuskan Sengketa Pilpres 2024 Besok, Jusuf Kalla: Apapun Hasilnya Kita Terima

Sepengetahuan tetangganya itu, Eni memang menjadi tulang punggung keluarga yang harus menghidupi kedua adiknya. Ketika usianya 20 tahun, Eni aktif terjun ke dunia politik serta memiliki beberapa usaha yang diketahui salah satunya usaha batu bara.

Rumah Eni Saragih di Jalan Swadaya, Larangan Indah, Kota Tangerang, itu tampak sepi dan tanpa penjagaan satpam. Rumah di pinggir itu juga terlihat berbeda dari rumah lain karena megah dan berarsitektur modern. Pagar cokelat tinggi mengesankan elegan pada rumah yang dominan berwarna putih itu.

Eni terjaring operasi tangkap tangan KPK pada Jumat sore, 13 Juli, di rumah dinas Menteri Sosial Idrus Marham di Jakarta. KPK juga menyita uang senilai Rp500 juta dari tangan Eni.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya