Densus 88 Gerebeg Rumah Warga di Yogyakarta

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menggerebek sebuah rumah di Jalan Seturan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, pada Rabu sore, 18 Juli 2018.
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

VIVA – Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menggerebek sebuah rumah di Jalan Seturan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, pada Rabu sore, 18 Juli 2018.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Rumah itu milik seorang warga bernama Ismail. Dia sehari-harinya berjualan makanan. Yoyok, Ketua RT 08, mengaku diminta oleh tim Densus pada Rabu siang untuk datang ke rumah yang diduga terkait jaringan terorisme itu dan menyaksikan pengeledahan.

"Jadi saat saya datang, pemilik rumah, Pak Ismail, tidak di rumah; yang ada hanya istri dan empat anaknya," katanya.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Saat dia datang, rumah Ismail sudah diberi garis polisi dan banyak polisi berjaga-jaga. Aparat juga menyita beberapa barang dari rumah itu tetapi Yoyok tak mengetahui pasti benda apa saja. Hanya satu yang dilihatnya dibawa oleh polisi, yaitu benda menyerupai anak panah yang cukup panjang.

Keluarga Ismail, katanya, tergolong tidak tertutup dan ramah dengan para tetangganya. Namun dia tak melihat Ismail di rumah itu ketika datang, juga apakah sang pemilik rumah ditangkap di mana.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Istri dan keempat anak Ismail, katanya, sempat menangis ketika rumahnya didatangi polisi dan bersenjata lengkap serta penggeledahan. Dia hanya mencoba menenangkan mereka dan meminta kooperatif dengan aparat.

Mengenai perubahan pakaian keluarga Ismail, Yoyok mengaku tidak turut campur karena itu keyakinannya masing-masing. "Tapi yang jelas keluarga terbuka dengan para tetangga, dan tidak ada keanehan," ujarnya.

Densus tak memberikan keterangan apa pun tentang penggerebekan itu. Hanya Kepala Polres Sleman Ajun Komisaris Besar Polisi M Firman Lukmanul Hakim yang mengonfirmasinya. "Kita (Polres Sleman) cuma mem-back up. Dari Densus (yang menangkap)," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya