Kapok Ulah Anak Buah, Dirjen PAS Akan Gandeng KPK Seleksi Kalapas

KPK putar video fasilitas mewah narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Edwin Firdaus.

VIVA – Direkttur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Sri Puguh Utami merasa kapok dengan ulah anak buahnya yang melakukan jual beli fasilitas dalam lembaga pemasyarakatan. Hal itu dikatakan Sri menyusul operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap Kalapas Sukamiskin Bandung, Wahid Husein. 

Mardani Maming Tak Diborgol Saat di Bandara Banjarmasin, Ini Kata Kalapas Sukamiskin

Ke depannya, Sri mengatakan, bukan tidak mungkin dia akan melakukan kerja sama dengan KPK untuk menyeleksi seseorang sebagai Kalapas. Hal tersebut dilakukan agar peristiwa serupa tak terulang lagi.

"Tawaran KPK untuk kerja sama ini luar biasa. Buat kami paralel, mari kita jalankan semuanya, kita ingin bagus, kita enggak mau lapas, rutan seperti ini. Pahit rasanya kita, padahal kita enggak kurang-kurang memberikan pengarahan kepada teman-teman sekalian," kata Sri di Kantor Kemenkumham, Jakarta Selatan, Sabtu malam, 21 Juli 2018.

Kalapas Sukamiskin: Mardani Maming Hadiri Sidang PK di PN Banjarmasin, Kini Sudah Kembali ke Sel

Seharusnya, Sri mengatakan, para Kalapas harus melakukan tindakan yang benar. Sebab, pengarahan yang diberikan pihaknya dinilai sudah sangat cukup. Para kalapas, menurut Sri, harus menyadari dan menjalankan tugas mulia ini dengan baik.

"Tidak boleh ada penyimpangan dan seterusnya. Pak menteri akan evaluasi Kalapas dan jajaran akan ada penggantian. Mudah-mudahan enggak terlalu lama dan kami akan memilih. Mudah-mudahan ini yang terbaik," ujarnya.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Penuhi Panggilan KPK

Sri mengatakan, pihaknya serius untuk melakukan kerja sama dengan KPK untuk mendapatkan Kalapas yang berkualitas dan tidak mampu disuap dengan apapun. Dengan ini diharapkan akan hadir Kalapas yang memiliki integritas tinggi dan jujur dalam menjalankan tugas.

Pihakmya akan menyeleksi secara ketat untuk pemilihan kalapas ke depannya. Bahkan, akan melihat latar belakang sosok yang akan dipilih sebagai Kalapas.

"Harapan kita yang memiliki integritas supaya bisa menjalankan tugas dengan baik dan benar. Kalau perlu kita berkomunikasi dengan KPK," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi telah menjerat empat orang tersangka dugaan suap pemberian fasilitas bagi koruptor di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 21 Juli 2018.

Empat tersangka itu yakni Kalapas Sukamiskin, Wahid Husen, suami dari artis Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah, PNS Lapas Sukamiskin, Hendri Saputra, dan narapidana pendamping Fahmi, Andri Rahmat.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya