Korban Gelombang Tinggi di Banten Mulai Kehabisan Logistik

Rumah rusak diterjang gelombang tinggi di Kecamatan Cihara, Lebak Banten
Sumber :

VIVA – Korban Gelombang tinggi di Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, membutuhkan bantuan sembako, makanan cepat saji, dan pakaian layak.

Jalan Cikumpay-Ciparay Diharapkan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Lebak Selatan

Itu lantaran persediaan sembako dan pakaian mereka rusak terendam air laut sejak kemarin, Selasa 24 Juli 2018.

"Karena perekonomian masyarakat di pasput (pasir putih) ini lumpuh, mereka tidak mempunyai stok sembako. Walaupun rumahnya tidak rusak, tapi sebaliknya terkena air laut dan tidak bisa digunakan," kata Ade Sujana, Kepala Desa Ciparahu, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu, 25 Juli 2018.

Ada 13 Kali Gempa Bumi Susulan di Banten Usai Magnitudo 5,7 SR

Masyarakat meminta pemerintah untuk segera mengirimkan bantuan sembako, seperti bahan makanan, minuman dan pakaian, untuk segera bisa digunakan.

Gelombang tinggi menerjang Kabupaten Lebak bagian Selatan, terjadi sejak Selasa 24 Juli 2018, sekitar pukul 17.30 WIB. Gelombang tinggi masih terjadi hingga pagi tadi, sekitar pukul 09.00 Wib.

Kisah Miris Sekeluarga Lumpuh di Lebak, Bertumpu Kayu untuk Bergerak hingga Guling-guling

Dari bibir pantai, air pun melintasi jalan nasional Malingping-Bayah, yang berjarak sekitar 30 meter.

"Kejadian kemarin jelang Maghrib, terus susulannya jam 12 malam, tapi enggak begitu besar. Yang paling besar itu abis subuh jam 5. Yang lebih besar lagi jam 06.30," kata Atma, warga Desa Citaritih, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten.

Selain berharap bantuan sembako dan makanan cepat saji, Atma yang juga pemilik warung di pantai Pasput, berharap pemerintah daerah memasang pemecah gelombang di lautan.

"Tadinya saya kira enggak sebesar ini, enggak seambruk ini. Harapan kami, ada yang ngehalangin ombak, biar enggak sebesar ini lagi," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya