Beasiswa Kuliah di IPB Disetop, Arnita Mengajar Les demi Hidup

Institut Pertanian Bogor (IPB)
Sumber :
  • Facebook - Institut Pertanian Bogor (IPB)

VIVA – Arnita Rodelina Turnip tak menyerah, demi menggapai impiannya mengenyam pendidikan tinggi, minimal menjadi sarjana. Setelah berhenti kuliah di Institut Pertanian Bogor, gara-gara beasiswanya dari pemerintah dihentikan, dia kuliah Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka atau Uhamka Jakarta.

Detik-detik Bharada Richard Eliezer Pindah Agama Jelang Menikah dengan Ling Ling

Namun, urusan gadis anak keluarga petani asal Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, itu belum selesai. Dia harus membayar kuliahnya di Uhamka, sekaligus membiayai hidupnya selama di Jakarta.

Dalam percakapan telepon dengan VIVA pada Rabu 1 Agustus 2018, Arnita menceritakan suka-dukanya menjalani hidup dengan banyak keterbatasan. Dia sudah melupakan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Simalungun, yang dihentikan gara-gara dia pindah agama, lalu mencari-cari peluang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sekalian biaya kuliah.

Salmafina Sunan Ikut Rayakan Idul Fitri, Langsung Didoakan Kembali Peluk Islam

Berbekal ilmu pengetahuan dan pengalaman menjuarai kompetisi antarpelajar saat SMA, Arnita memutuskan mencari nafkah dengan mengajar les privat. Dia menyesuaikan waktu mengajarnya di sela-sela waktu kuliah.

"Saya dari pagi sampai siang kuliah; siang sampai malam saya ngajari private les untuk kehidupan saya di sini. Saya ngajar private les, karena ada pengalaman saya waktu juara dua olimpiade kimia, makanya saya ngajar kimia," ujar Arnita.

Terungkap Alasan Willy Amrull Adik Buya Hamka Pilih Pindah Kristen dan Jadi Pendeta

Pindah agama

Arnita Rodelina Turnip, pada 2015, menerima beasiswa yang disebut Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dari Pemerintah Kabupaten Simalungun. Dia terpilih untuk kuliah di Fakultas Kehutanan IPB dan mulai kuliah pada Agustus 2015.

Arnita lahir dari keluarga pemeluk agama Kristen. Namun, saat baru menjalani semester pertama kuliah, dia memutuskan memeluk Islam, tepatnya pada 21 September 2015. Tak lama setelah itu, ketika memasuki semester kedua, datang surat pemberitahuan yang menyatakan bahwa namanya dicoret dari peserta BUD, yang berarti uang beasiswanya disetop.

Arnita tak sanggup membayar sendiri biaya kuliah yang sebesar Rp11 juta per semester sejak semester kedua hingga keempat. Otoritas IPB pun akhirnya menonaktifkan status kemahasiswaannya.

Lisnawati, sang ibu yang tetap memeluk agama Kristen, awalnya kaget dengan pilihan putri sulungnya itu meski akhirnya menghormati keyakinan Arnita. Tetapi, dia tak habis pikir alasan beasiswa Arnita disetop. Padahal, putrinya tak melanggar apa pun, tidak menyalahgunakan narkoba, bahkan nilai akademiknya cukup baik.

Dia telah menanyakan ihwal itu kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun. Namun, jawabannya amat normatif, yaitu masalah anggaran dan etika. Dia mencoba mengklarifikasi alasan "etika" itu bermakna gara-gara pindah agama atau maksud lain. Tetapi, tak ada jawaban.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya