Gelombang Tinggi di Berbagai Daerah, Nelayan Diminta Waspada 

Gelombang tinggi di kawasan wisata Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA –  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi terjadinya cuaca buruk mulai hujan lebat hingga gelombang tinggi di berbagai Indonesia, pada Kamis 2 Agustus 2018. 

Indonesia Berpotensi Besar Dilanda Gelombang Panas Lagi, Menurut Climate Central

Kepala Bagian Humas BMKG, Harry Tirto Djatmiko mengatakan, potensi hujan lebat diperkirakan terjadi di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

"Potensi hunderstorm/hujan badai di wilayah Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua," kata Harry di Jakarta.  

Mensos Risma Sebut Belum Ada Laporan Kerusakan dampak Gempa 6,2 Magnitudo di Aceh

Sedangkan potensi angin, terjadi di wilayah Bengkulu, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.

Potensi gelombang tinggi yang bisa mencapai hingga 2,5 - 4 meter dengan kategori Rough Sea atau berbahaya terjadi di wilayah Perairan Barat Kepualauan Nias hingga Kepualauan Mentawai, Perairan Bengkulu, Perairan Selatan Jawa Barat hingga Pulau Sumbawa, Perairan Selatan, Pulau Sumba hingga Pulau Sabu, Selat Bali – Lombok – Alas bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur.

Kekeringan Mendominasi Wilayah Indonesia Juni-September 2024, Menurut BMKG

Menurut dia, untuk gelombang 4-6 meter kategori very rough sea atau sangat berbahaya di terjadi wilayah Perairan Pulau  Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten, Samudra Hindia Barat, Bengkulu hingga Lampung, dan Samudra Hindia Selatan, Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Barat. 

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran adalah untuk perahu nelayan waspadai angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan ketinggian gelombang di atas 1,25 meter

Untuk kapal tongkang, waspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan ketinggian gelombang lebih dari 1,5 meter. Kapal Ferry, waspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan ketinggian gelombang lebih dari 2,5 meter. 

Sedangkan kapal ukuran besar, seperti kapal kargo atau kapal pesiar waspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot, serta ketinggian gelombang lebih dari 4 meter. 

"Nelayan di daerah barat Sumatra, selatan Jawa, Bali, NTB, NTT, serta daerah lainnya, khususnya yang tercantum dalam daftar Peringatan dini di atas, harap mempertimbangkan kondisi tersebut sebelum melaut," kata Harry.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya