Logistik, Tiga Hercules dan KRI Rumah Sakit Sudah Berangkat ke Lombok

200 pasukan Marinir TNI AL diberangkatkan ke Lombok, bantu evakuasi korban gempa
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirim 21 ton logistik dan peralatan untuk penanganan gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga Senin pagi, 6 Agustus 2018, sebanyak 91 orang dilaporkan meninggal dunia.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, fokus utama penanganan bencana gempa di Lombok saat ini adalah evakuasi, pencarian, penyelamatan, dan pertolongan terhadap korban.

"Korban meninggal dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi, ahli waris dapat santunan Rp15 juta, penanganan dilakukan mensos," katanya.

Gempa di Taiwan, 18 Orang Masih Hilang

Sementara itu, korban luka-luka akan dievakuasi ke rumah sakit terdekat dan bagi korban mendapat bantuan Rp2,5 juta. Guna mempercepat penanganan, tiga pesawat Hercules milik TNI AU dikerahkan untuk mengangkut personel yang akan melakukan penanganan gempa.

Selain itu, KRI dr. Soeharso yang merupakan kapal rumah sakit, juga telah diberangkatkan menuju Lombok.

Gempa Magnitudo 6 Guncang Jepang, Tak Ada Peringatan Tsunami

"Kami tambahkan personel untuk operasi SAR. Juga tim kesehatan untuk tim crisis center. Khusus di Lombok Utara dan Lombok Timur, di sana listrik masih padam," katanya.

Sutopo menjelaskan, pemerintah daerah telah menginstruksikan agar seluruh sekolah diliburkan. Keputusan ini diambil karena dikhawatirkan bangunan sekolah yang terdampak gempa dapat melukai anak-anak sekolah.

Selain tenaga medis, obat, dan makanan siap saji, untuk penanganan gempa Lombok juga sangat dibutuhkan selimut, tikar, dapur umur, trauma healing, alat komunikasi, dan alat berat.

"Kami butuh banyak sekali tenaga medis, obat dan makanan siap saji. Ribuan masyarakat masih di pengungsian. Ada sebagian masyarakat mengungsi di halaman rumahnya, karena merasa nyaman, mereka mengawasi harta milik mereka," katanya.

Karena itu, bagi masyarakat dan dunia usaha dipersilakan untuk mengirimkan bantuan kepada korban. Namun begitu, bantuan harus dikoordinasikan kepada BPBD atau posko yang ada di lokasi.

"Sehingga terdaftar dan dapat segera didistribusikan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya