Korban Gempa Bisa Bertambah, TNI Cari Warga Tertimbun Runtuhan Masjid
- Kabidpenum Puspen TNI
VIVA – Upaya evakuasi korban gempa Lombok yang diduga tertimbun di reruntuhan masjid mulai dilakukan. Diperkirakan masih banyak korban yang terkubur reruntuhan masjid.
Gempa dengan kekuatan 7 Skala Richter mengguncang Lombok, Bali, dan Sumbawa pada Minggu malam, 5 Agustus 2018, sekitar pukul 18.46 WIB. Gempa datang bertepatan dengan waktu salat Isya waktu Indonesia Bagian Tengah.. Karenanya, saat gempa mengguncang diperkirakan banyak warga Lombok yang sedang melaksanakan salat berjemaah di masjid.
Runtuhnya masjid-masjid di wilayah Lombok Timur dan Lombok Utara, wilayah yang paling parah terdampak gempa, membuat proses evakuasi mulai difokuskan ke masjid-masjid.
Melalui rilis yang diterima VIVA pada Selasa pagi, 7 Agustus 2018, tim Satgas TNI bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau BASARNAS mulai mengevakuasi kembali korban gempa 7 SR yang tertimbun reruntuhan Masjid Jabal Nur di Dusun Lading-Lading, Desa Tanjung, Kec. Tanjung, Kab. Lombok Utara, Selasa, 7 Agustus 2018.
"Menurut keterangan Bapak Mirza, seorang warga setempat, diperkirakan masih banyak korban tertimbun di masjid Jabal Nur. Sebab saat itu warga sedang salat Isya berjemaah dan bertepatan dengan acara zikiran bersama," demikian disampaikan oleh Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman.
Hingga Selasa pagi, 7 Agustus 2018, korban gempa Lombok sudah mencapai 98 orang. Angka ini belum berubah dari angka tadi malam, seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Sedangkan jumlah korban luka mencapai 236 orang. Sebagian besar korban luka menderita patah tulang atau luka di kepala.