Tingkatkan Indeks Pengeluaran Perkapita, Hendi Provokasi Pihak Swasta

Walikota Semarang Hendrar Prihadi
Sumber :

VIVA – Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengapresiasi kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan, salah satunya yang dilakukan oleh SKK Migas, Petronas, dan Universitas Negri Semarang, Rabu 8 Agustus 2018.

Deretan Fakta Ratusan Motor Gratis dari Wali Kota Semarang buat Lurah

Bertempat di Balai Kelurahan Tanjung Mas, sejumlah program Tanggung Jawab Sosial (TJS) yang diprakarsai oleh ketiganya disosialisasikan, antara lain pembangunan Rumah Pintar, pemberian Alat Permainan Edukatif (APE), serta menyelenggarakan Festival Kreativitas Pendidikan.

Selain itu diselenggarakan pula berbagai program pelatihan keterampilan dan kewirausahaan untuk menciptakan UMKM baru, serta menyediakan gerai pamer pengolahan ikan dan cindera mata dari hasil sumber daya lokal seperti cangkang ikan. Tak hanya itu, masyarakat juga diedukasi untuk dapat terampil dalam pengolahan garam serta hasil laut.

Pemkot Semarang Bakal Ubah Taman Tegalsari Jadi Taman Pasif untuk Percantik Kota

“Saya tentu saja senang dengan adanya bantuan CSR terkait pendidikan, kesehatan, dan ekonomi di Kota Semarang ini. Apa yang telah dilakukan oleh SKK Migas, Petronas, dan Universitas Negri Semarang ini merupakan bentuk konsep pembangunan bergerak bersama,” ungkap Walikota Semarang, Hendrar Prihadi. Walikota Semarang yang juga akrab disapa Hendi tersebut menegaskan jika peran aktif pihak swasta dalam pembangunan menjadi modal besar pengembangan Kota Semarang.

“Kota Semarang dulu tertinggal pembangunannya karena hanya pemerintahnya saja yang bergerak, tapi hari berbeda karena semua sudah mau bergerak bersama. Misalnya dengan melakukan kerja bakti untuk membangun kampung tematik, atau juga dengan banyaknya CSR seperti ini dari pihak swasta,” tutur Walikota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.

Upayakan Kesejahteraan Petani, Pemkot Semarang Launching Badan Usaha Milik Petani

Dirinya melanjutkan, melalui keterlibatan dari para stake holder, pertumbuhan Kota Semarang akhirnya dapat meningkat pesat, utamanya dalam hal peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun 2017 berada pada angka 82,01. Angka tersebut mengungguli capaian IPM  Kota Medan 79,98, Kota Bandung 80,31, Kota Surabaya 81,07, atau Kota Makassar 81,13.   

Namun walaupun begitu, Hendi masih mengharapkan adanya kontribusi yang lebih dari angka Pengeluaran Perkapita masyarakat Kota Semarang. Ia menuturkan walaupun Pengeluaran Perkapita Kota Semarang yang semula hanya 11,9 juta per tahun di 2010, lalu meningkat menjadi 14,3 juta per tahun di 2017, namun hal itu dianggapnya masih belum maksimal.

Pasalnya dengan nilai tersebut, berarti tingkat konsumsifitas masyarakat Kota Semarang masih berkisar pada angka rata-rata 1,2 juta rupiah per bulan.

“Bagaimanapun juga pengeluaran perkapita ini sebagai salah satu indikator dalam mempengaruhi IPM. Untuk itu ini harus kita dorong agar masyarakat dapat meningkatkan kemampuannya supaya penghasilan bertambah. Karena saya yakin jika penghasilan bertambah, maka pengeluaran perkapita akan meningkat, begitu juga IPM nya,” pungkasnya.

Untuk itulah Hendi dalam kesempatan tersebut mengajak pihak swasta untuk lebih aktif lagi berperan dalam melakukan kegiatan CSR Kota Semarang, terlebih bagi perusahaan yang berkegiatan di Kota Semarang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya