Mengintip Rangkaian Hari Santri Nasional yang Usung Modernisasi Islam

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin jelaskan Hari Santri Nasional.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

VIVA – Kementerian Agama akan menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Hari Santri yang akan berlangsung pada 22 Oktober 2018. Hari Santri tahun ini merupakan momentum untuk mempertegas peran santri sebagai “pionir perdamaian” yang berorientasi pada spirit modernisasi Islam di Indonesia. 

Menag Sebut Sidang Isbat Ruang Dialog Umat Islam karena Menyangkut Banyak Pihak

"Dengan karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran, dan komitmen cinta Tanah Air diharapkan para santri semakin vokal untuk menyuarakan dan meneladankan hidup damai serta menekan lahirnya konflik di tengah-tengah keragaman masyarakat," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat 10 Agustus 2018. 

Menurut dia, santri harus mempunyai tanggung jawab terhadap negara, menjaga kesatuan, cinta Tanah Air dan selalu menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Presiden Jokowi: Selamat Idul Fitri 1445 H, Semoga Kita Bisa Saling Memaafkan

Maka santri tentu setiap tindakan perilaku dan pemikiran sikapnya itu selalu bertumpu pada nilai-nilai agama, nilai islam dengan adanya hari santri itu harus merasa yang paling bertanggung jawab terhadap nasib dan bangsa. 

"Harapannya bisa memotivasi, bisa menginspirasi, bisa mengilhami mereka masyarakat luas bahwa inilah yang semestinya harus juga kita rawat saat ini dan ke depan," kata Lukman. 

Tentukan Idul Fitri, Kemenag Gelar Sidang Isbat Malam Ini

Dalam menyambut kegiatan peringatan hari santri, Menteri Agama bersama cendekiawan Muslim Ulil Abshar Abdalla dan salah satu budayawan akan mengisi acara PesanTrend dalam balutan Kopdar Ngaji Ihya' pada awal September di Jakarta. Kopdar akan lebih berwarna lantaran diselenggarakan di luar pesantren dan membincang seputar modernisasi islam, gerakan cinta damai, anti hoaks dan ujaran kebencian menurut kitab kuning.

Sementara 1-7 Oktober, akan berlangsung Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) di Bumi Perkemahan Abdurrahman Sayuti-Musa, Muaro Jambi. Kegiatan ini merupakan ajang pengembangan potensi santri melalui sinergi pendidikan moral dan akhlak dengan metode interaktif dan dinamis berbasis keterampilan dalam gerakan pramuka santri dari seluruh Indonesia.

Yang tak kalah menarik adalah Muktamar Pemikiran Santri Nusantara juga akan digelar malam kebudayaan yang akan menampilkan kesenian santri, pembacaan Puisi Kiai, Nyai, Santri dan Budayawan lalu akan dibuka juga Pameran Karya Pesantren dan Pegon Exibition yang berisi pameran kitab-kitab berbahasa lokal yang dikarang oleh ulama nusantara.

Sedangkan pada malam puncak Hari Santri 2018 yang bertajuk "SantriVersary" rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo. Acara ini akan diisi renungan Hari Santri 2018 bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, tausiyah kebangsaan oleh Habib Jindan bin Novel bin Jindan dan disemarakan oleh penampilan Sabyan Gambus dan Orkestra Santri di Bandung, Jawa Barat. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya