Farhat Abbas: Mahfud Membelokkan Cerita untuk Memecah NU

Farhat Abbas
Sumber :
  • Laras Devi Rachmawati/VIVA

VIVA – Calon anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa, Farhat Abbas, menyindir mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, terkait pernyataannya di ILC TvOne, Selasa malam, 14 Agustus 2018.

Mahfud: Sikap Presiden Jelas soal Pemilu 2024, Jangan Didesak Lagi

Dari pernyataan Mahfud semalam, Farhat menilai ada sikap marah yang ditunjukkan Mahfud. Namun ia meminta Mahfud tidak memecah belah PKB dengan NU. 

"Kita minta jangan sampai membelah PKB, khususnya PKB Pak Muhaimin dengan NU," kata Farhat, di Istana Negara, Jakarta, Rabu 15 Agustus 2018.

Mahfud Bantah Nama Soeharto Dihilangkan dari Sejarah

Dia merasa yakin, tidak pernah Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin) mengancam-ancam bahwa NU tidak akan mendukung Jokowi kalau memilih Mahfud sebagai cawapres. 

Menurut Farhat, justru Mahfud membelokkan cerita yang sebenarnya. 

Cabut Status Tersangka Nurhayati, Mahfud: Biar Orang Berani Melapor

"Jadi ini merupakan saya anggap Pak Mahfud membelokkan cerita itu agar NU dan PKB tidak solid. Padahal NU dan PKB satu kesatuan dan mendukung 100 persen Jokowi-Ma'ruf," ujar Farhat.

Dia mengaku, Cak Imin adalah salah satu yang menjadi prioritas untuk cawapres. Namun, ketika Jokowi memilih Ketum Majelis Ulama Indonesia KH. Ma'ruf Amien, lanjut Farhat, Cak Imin menerima dengan sikap negarawan. 

Maka dalam hal ini tidak sewajarnya Mahfud marah. Bahkan, menurut Farhat, Cak Imin lah yang lebih layak marah. Tapi itu tidak dilakukan karena Jokowi memilih Rais Am PBNU Ma'ruf Amin. 

"Prioritas pertama Pak Muhaimin. Harusnya yang paling marah itu Ketum kami. Sudah Join (Jokowi-Cak Imin) tapi kok enggak diberi kesempatan," kata Farhat. 

Mahfud MD buka-bukaan terkait kegagalannya menjadi cawapres Jokowi. Ada intrik elite PBNU di belakang kegagalannya mendampingi Jokowi di Pilpres 2019; NU akan memboikot dukungan jika Mahfud yang dipilih jadi cawapres Jokowi.

Mahfud menyebut ancaman dari salah satu PBNU yang menyatakan jika yang dicalonkan sebagai cawapres Jokowi adalah Mahfud MD, maka NU tidak punya tanggung jawab moral untuk mendukungnya, adalah suruhan Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin.

"Itu ada (pernyataan ancaman), Robikin namanya. Ribut seluruh Indonesia. Itu dibantah (PBNU) padahal itu ada. Yang suruh itu Kyai Ma'ruf Amin. Bagaimana saya tahu? Muhaimin (Ketum PKB Muhaimin Iskandar) yang bilang ke saya," kata Mahfud MD di Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa malam, 15 Mei 2018.

Pengakuan Muhaimin itu disampaikan ketika bertemu Mahfud di Jalan Empu Sendok, Kebayoran Baru, pekan lalu. Pertemuan Muhaimin-Mahfud atas inisiasi mantan pengurus PBNU As'ad Ali. Di situ, Muhaimin kata Mahfud, membantah menyebut Mahfud bukan kader NU.

"Terus saya tanya, gimana yang main ancam-ancam itu? Itu yang nyuruh Kiai Ma'ruf," ujar Mahfud mengutip Muhaimin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya