Ratu Aliran Sesat Kerajaan Ubur-ubur Akhirnya Taubat

Pimpinan kerajaan ubur-ubur (baju biru) di Polres Serang
Sumber :
  • VIVA / Yandi Deslatama (Serang)

VIVA – Ratu aliran sesat Kerajaan Ubur-ubur, Aisyah bertaubat dan kembali ke ajaran Islam yang benar. Dia mengutarakan hal itu tepat pada perayaan HUT RI ke-73.

Viral Ucapan Gus Samsudin: Konten Tukar Pasangan Itu Dakwah, Saya Senang di Penjara

"Saya mohon maaf jika kelakuan saya selama ini terlalu banyak yang berlebihan. Saya akan bertaubat," kata Aisyah, di Mapolresta Serang, yang memunculkan diri pertama kali usia ramainya pemberitaan Kerajaan ubur-ubur, Jumat malam.

Aisyah muncul di Mapolresta Serang untuk meminta maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama warga di lingkungan Sayabulu, RT 02 RW 07, Kelurahan Serang, Kota Serang, Banten, di tempat tinggalnya.

Pengakuan eks Pasien Saat Berobat Kepada Gus Samsudin: Ada Keluar Binatang di Pinggul

"Saya mungkin pernah menyakiti hatinya, tapi luar biasa, aku bahagia banget. Aku bangga menjadi muslim. Insha Allah dengan teguran kalian, kalian menyayangi aku," kata dia.

Aisyah, Ratu Kerajaan Ubur-ubur

Gus Samsudin Sewa Rumah Rp200 Ribu untuk Syuting Aliran Sesat Mulai Malam hingga Subuh

Menurutnya, hujatan masyarakat dan netizen saat ini, merupakan bagian dari rasa kasih sayang kepadanya.

Dia mengajak pengikutnya untuk sama-sama bertaubat dan kembali ke ajaran Islam yang benar.

Lalu, dakwah yang berisikan cacian di media sosial (medsos) yang di unggah olehnya, Aisah meminta maaf jika menyakiti banyak pihak.

Karena yang dilakukannya merupakan bentuk kekesalan pribadi, bukan untuk mencari sensasi atau keuntungan pribadi berupa materi.

"Maaf jika saya terlalu berlebihan mengeluarkan ungkapan saya di Facebook, karena itu ungkapan pribadi kekesalan saya," ucap dia.

Ratu Kerajaan Ubur-ubur, Aisyah

Dia mengaku beruntung di tegur saat masih hidup di dunia, bukan mendapatkan hukuman saat ajal telah menjemputnya. Sehingga dapat memperbaiki diri terlebih dahulu dengan cara bertaubat.

"Dapat teguran, bukan teguran ketika saya meninggal, tapi ketika saya di sini, ditegur oleh semua bapak-bapak yang ada di sini semuanya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya