Bachtiar Nasir Kumpulkan Ulama dan Pejabat Ajak Tobat Nasional

Pemimpin Ar-Rahman Qur’anic Learning atau AQL, Bachtiar Nasir, dalam forum Momentum Taubat Nasional di Jakarta pada Senin malam, 20 Agustus 2018.
Sumber :
  • VIVA/Arrijal Rahman

VIVA – Pemimpin Ar-Rahman Qur’anic Learning atau AQL, Bachtiar Nasir, mengumpulkan para ulama, pejabat negara, hingga pesohor di kompleks lembaga pendidikannya di Jakarta pada Senin malam, 20 Agustus 2018. Dia mengajak aksi sosial dan keagamaan demi merespons bencana gempa yang terus terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Merinding! Jayabaya Ramal Bencana Alam Berupa Banjir dan Gunung Meletus di Mana-mana

Menurut dia, bencana gempa itu tidak hanya dapat direspons secara meteriil melalui aksi sosial, namun perlu ada pembenahan dari sisi keagamaan. Sebab, bencana alam merupakan bentuk teguran Allah terhadap manusia mengenai perilaku masyarakat Indonesia, terutama pejabat negara dan pesohor.

Maka, katanya, dalam kondisi banyak bencana seperti sekarang, sebaiknya memperbanyak istigfar, berzikir, berdoa, bertobat dan bersedekah harus dimulai dan diawali oleh dari petinggi negara hingga selebritas.

Banjir Melanda Rusia, Lebih dari Sekitar 15.000 Rumah Terendam

"Sebab Allah kalau mau mengazab suatu kaum, diuji pertama adalah para petingginya, begitu juga orang-orang layaknya juga selebritasnya. Seharusnya mereka yang taubat terlebih dahulu," ujarnya saat membuka acara Momentum Taubat Nasional.

"Karenanya, pada malam ini perwakilan dari pemerintah dan kaum pesohor punya impact (dampak) besar bagi bangsa. Jadikan ini momentum untuk bertobat kepada Allah," katanya.

5 Ramalan Jayabaya yang Terjadi di Tahun 2024, dari Bencana Alam hingga Situasi Politik

Majelis itu dihadiri oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, Ustaz Didin Hafiudin, Ustaz Nasir Zein, Primus Yustisio, Arie Untung, Dude Herlino, Teuku Wisnu, dan sejumlah artis lain.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan calon wakil presiden Sandiaga Uno yang dijadwalkan turut menghadiri acara itu belum tampak hadir di lokasi.

"Mencermati apa yang terjadi di bangsa ini perlu ada sekolompok kecil yang mengingatkan. Sekarang kondisi ini membetulkan bahwa kiamat itu ada dan tidak lama lagi. Ketika gempa sering terjadi merupakan tanda kiamat dan dibarengi maksiat dan melimpah ruahnya harta hingga banyaknya pemimpin-pemimpin yang fasik," kata Bachtiar. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya