Pasukan Gajah Keraton Meriahkan Idul Adha di Yogyakarta

Keraton Yogyakarta menggelar Garebek Besar atau peringatan Hari Raya Idul Adha, sebagaimana lazim diselenggarakan setiap tahun, yang dipusatkan di pusat kota Yogyakarta pada Rabu, 22 Agustus 2018.
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

VIVA – Keraton Yogyakarta menggelar Garebek Besar atau peringatan Hari Raya Idul Adha, sebagaimana lazim diselenggarakan setiap tahun. Ritual itu dipusatkan di pusat kota Yogyakarta pada Rabu, 22 Agustus 2018.

Keraton Yogyakarta Tiadakan Acara Tradisì Mubeng Beteng 1 Suro

Keraton mengeluarkan tujuh gunungan, dengan rincian lima diperebutkan di halaman Masjid Gedhe Kauman, dua yang lain diperebutkan di halaman Kepatihan, kantor Pemerintah Provinsi, dan Alun-alun Swandanan, Kompleks Puro Pakualaman.  

Ribuan warga Yogyakarta dan turis asing tampak memadati Alun-Alun Utara untuk menyaksikan kirap Garebek Besar yang hanya berlangsung bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha itu.

Penutupan Wisata ke Keraton Yogyakarta Diperpanjang hingga 20 Juli

Keluarnya hajat dalem gunungan usai Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, melaksanakan salat Idul Adha di Alun-alun Utara. Setelah itulah tujuh gunungan keluar dari Keraton menuju Masjid Gedhe Kauman, Pakualaman, dan Kepatihan untuk diperebutkan.

Upacara keluarnya gunungan dipimpin langsung oleh Manggolo Yudha, GBPH Yudhaningrat MM dengan dikawal sepuluh prajurit bergada Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sebelum tujuh gunungan dalem dilepas lebih dahulu disambut dengan tembakan salvo oleh para prajurit Keraton.

Kunjungan Wisatawan ke Keraton Yogyakarta Ditutup Sementara

Keraton juga mengeluarkan empat pasukan gajah dan pasukan berkuda. Dari empat gajah milik GL Zoo beserta prajurit Bugis dan prajurit Puro Pakualaman. Masing-masing mengawal gunungan ke kompleks Kepatihan dan Puro Pakualaman.

Dua pasukan gajah serta prajurit Puro Pakualaman mengawal satu gunungan utama menuju Alun-alun atau lapangan Swandanan Puro Pakualaman, Yogyakarta, untuk diperebutkan. 

Lima gunungan masing-masing Gunungan Kakung, Gunungan Putri, Gunungan Pawuhan, Gunungan Darat, dan Gunungan Gepak, menuju pelataran Masjid Gedhe. Sementara dua Gunungan Kakung, dari Alun-alun Utara satu gunungan langsung menuju kompleks Kepatihan, dan satu lagi menuju Alun-alun atau lapangan Puro Pakualaman dengan pengawalan pasukan gajah dan pasukan berkuda.

Perjalanan gunungan ini agak terganggu karena di perempatan Kantor Pos Besar atau Titik Nol sedang diperbaiki. Namun karena kesiapan petugas, akhirnya semua bisa dilalui dengan mudah.

Sesampai di halaman Masjid Gedhe, kelima gunungan langsung diserbu massa. Mereka yang berebut tidak hanya warga masyarakat biasa, namun belasan wisatawan mancanegara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya