Ganjar Ingin Jadi Relawan di Lombok gara-gara Tantangan Kepala Desa

Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Wibowo Armando

VIVA – Masa jabatan periode pertama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berakhir pada Kamis, 23 Agustus 2018. Sembari menunggu pelantikan untuk periode kedua, Ganjar berencana mengunjungi korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Pembangunan 1 Kota IKN Vs 40 Kota, Apa Rugi dan untungnya?

Rencana itu diungkapkan Ganjar usai menghadiri pelantikan pejabat gubernur baru oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di gedung Gradhika Bhkati Praja, Semarang. Ganjar ingin memanfaatkan masa liburnya untuk menjadi relawan di lokasi gempa. 

"Saya pingin ke Lombok. Saya pingin lihat kawan-kawan di sana," kata Ganjar.

5 Poin Penting Kunjungan Jokowi ke Afrika

Keinginan ke Lombok terbesit setelah dia melihat video seorang kepala desa di lokasi bencana yang menantang Presiden Joko Widodo.

Dalam video itu, kepala desa bernama Syahril asal Desa Jeringo, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, mengungkapkan bahwa wilayahnya belum mendapatkan perhatian. Ia mengaku daerahnya terdampak gempa terparah beberapa waktu terakhir.

Rocky  Gerung Seorang Republikan

"Menurut saya, cepet-cepet seperti itu didatangi. Sebenarnya BPBD (Badan Penanggulangan Bencana) bisa, kok. Maka nanti saya bantu dari sini, tak (akan saya) suruh cari, itu namanya siapa. Saya bisa melantarkan (mengkomunikasikan), enggak perlu dimarahi. Maka saya pingin (jadi relawan) ke sana," ujar Ganjar. 

Sesuai jadwal, Ganjar bersama wakilnya Taj Yasin Maimoen akan dilantik sekitar tiga minggu mendatang atau pada 17 September 2018. Kini pejabat gubernur diisi oleh Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Syarifuddin.

Atasi Kemiskinan

Pada periode kedua kepemimpinan, ia berjanji menaikkan jumlah bantuan kepada para siswa yang tidak mampu dari Rp760 ribu per siswa menjadi Rp1 juta per siswa.

Prioritas lain, ia akan menekan angka kemiskinan dengan menyiapkan dana hibah bantuan sosial untuk sejumlah lembaga swadaya masyarakat. Jumlah anggaran yang disiapkan mencapai Rp1,28 triliun.

"Gunakan sesuai yang dianggarkan, jaga integritas, jangan ada yang diselewengkan. Jika itu berjalan, akan meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan ekonominya meningkat," katanya.

Ia mengklaim penurunan angka kemiskinan di Jateng cukup signifikan selama beberapa tahun terakhir. Dari 12,23 persen pada September 2017 angka kemiskinan kini menjadi 11,32 persen pada Maret 2018.

"Jateng ini kemarin dapat meraih provinsi terbaik untuk menurunkan kemiskinan, salah satunya adalah peran bansos (bantuan sosial,” katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya