Kebakaran Hutan Kalimantan Barat Meluas di 885 Titik Panas

Kebakaran Hutan Kalimantan Barat Meluas di 885 Titik Panas
Sumber :
  • Dok. BNPB

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan berdasarkan hasil pantuan dari satelit Aqua, Terra, SNPP pada katalog Modis Lapan terdeteksi 885 titik panas (hotspot) kebakaran hutan, dan lahan di Kalimantan Barat pada 23 Agustus 2018. Secara keseluruhan terdapat 1.231 titik panas di Indonesia pada 23 Agustus 2018.   

Baru Dilantik, 5 Bupati di Kalbar Diminta Cegah Kebakaran Hutan

"Dari 885 titik panas tersebut 509 titik panas kategori sedang, dan 376 titik panas kategori tinggi," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dilansir dari situs BNPB, Jumat 24 Agustus 2018. 

Jumlah 885 titik panas di Kalimantan Barat ini adalah terbanyak dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Sedangkan di Kalimantan Tengah terdeteksi 151 titik panas. 

Kasus Kebakaran Hutan, Dua Perusahaan di Kalbar Mulai Disidang

Upaya pemadaman terus dilakukan tim satgas terpadu di daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Sebanyak 10 helikopter water bombing dan hujan buatan dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan di Kalimantan Barat. 

Dampak kebakaran hutan dan lahan di Kota Pontianak telah menyebabkan kualitas udara berdasarkan konsentrasi partikulat (PM10) terukur 166 mikro gram per meter kubik atau kategori tidak sehat. Sebaran asap mengarah ke utara di wilayah Kalimantan Barat bagian barat. Sebanyak 2.000 orang dilaporkan menderita sakit ISPA selama musim kemarau ini.

Mungkinkah Fatwa Agama Cegah Kebakaran Hutan di Indonesia?

kebakaran hutan di Kalimantan Barat juga telah menyebabkan empat orang meninggal dunia sejak sebulan terakhir. Mereka terjebak dalam kepungan api yang dibuat untuk membersihkan lahan. 

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini bahwa cuaca makin kering dan berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan. Hujan akan makin berkurang. Puncak kemarau terjadi selama Agustus hingga September.

Diimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Lakukan pencegahan dan tingkatkan patroli. Apalagi di lahan gambut, jika sudah terbakar sulit dipadamkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya