Bukti Jejak Peradaban Budha Minangkabau Ditemukan

Bukti baru tentang peradaban dari abad VIII Masehi di Sumbar
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Usai melakukan ekskavasi atau penggalian sejak 13 Agustus 2018, tim arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) berhasil menemukan bukti baru tentang peradaban dari abad VIII Masehi di kompleks percandian Pulau Sawah, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. 

Ngeri, Terkuak Kerajaan Ular Salah Satu Suku yang Mengandung Banyak Misteri

Keyakinan berasal dari peradaban abad VIII Masehi ini diperkuat dengan ditemukannya sejumlah barang bukti berupa Mantra Budha pada pripih di sekitar munggu atau gundukan VII kompleks Candi Pulau Sawah. 

Dengan demikian, keberadaan kompleks Candi Pulau Sawah ini merupakan kompleks candi yang jauh lebih tua jika dibandingkan dengan kompleks candi Padang Roco yang juga berada di Kabupaten Dharmasraya.

Rahasia Asal-muasal Jangka Jayabaya yang Mengandung Ramalan Masa Depan Nusantara

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumbar, Nurmatias menyebutkan, dengan adanya temuan baru di kompleks Candi Pulau Sawah ini membuktikan jika Minangkabau sejak dahulu memang sudah memiliki sejarah yang sangat panjang terutama sekali pada zaman Hindu Budha.

Oleh karena itu, hal ini menjadi pemahaman baru bagi masyarakat sebab peninggalan Hindu Budha di Sumbar baru ditemukan di Kabupaten Dharmasraya, Tanah Datar dan Pasaman.

Sejarah Ketupat yang Menjadi Menu Paling Populer Saat Hari Raya Idul Fitri

"Temuan ini bukti jika Minangkabau memiliki sejarah yang sangat panjang. Ini harus dijadikan pemahaman baru bagi masyarakat Sumatera Barat," kata Nurmatias, Jumat 24 Agustus 2018.

Ekskavasi sendiri lanjut Nurmatias, dijadwalkan sejak 13 hingga 24 Agustus 2018. Walau sudah berhasil ditemukan namun tim peneliti yang diketuai oleh Eka Asih Putrina ini masih berada di lokasi penggalian untuk mengumpulkan data temuan.

Nurmatias menjelaskan, jika kompleks percandian Pulau Sawah ini terdiri dari 13 munggu atau gundukan. Namun jumlah tersebut masih bisa bertambah jika melihat potensi temuan yang ada saat ini.

"Keberadaan kompleks candi ini ditemukan dalam kondisi rusak dan sudah berada dalam tanah. Hal ini diperkirakan akibat adanya banjir besar pada ratusan tahun lalu sebab candi-candi tersebut berada di daerah aliran sungai Batang Hari," katanya.

Dari beberapa arca yang ditemukan, tim peneliti berkesimpulan bahwa kompleks Candi Pulau Sawah ini merupakan peninggalan dari aliran Budha Tantrayana dan Budha Mahayana.

Bukti dari keberadaan Budha Mahayana ditemukan pada Candi Pulau Sawah II dengan penemuan Avalokitaswara serta kaki Budha. Sementara bukti dari keberadaan Budha Tantrayana adalah dengan ditemukannya beberapa arca lain dari ajaran itu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya