Ancaman Ledakan Polda Riau Terkait Penolakan Neno Warisman

Suasana di Mapolda Riau
Sumber :
  • Twitter.com/@agung_canoo

VIVA – Polisi menangkap pemilik akun Facebook, Erick Sumber Asri, karena memposting ancaman akan meledakkan Mapolda Riau. Polisi mengakui postingan itu ada kaitannya dengan peristiwa penolakan Neno Warisman di Pekanbaru, Riau beberapa waktu lalu.

Anies soal Pilpres 2024: Ini Bukan soal Ganti Presiden tapi Ganti Kebijakannya

"Ya ini ada kaitan dengan kejadian Ibu Neno pada saat di Pekanbaru. Kemudian yang bersangkutan memposting, 'tunggu saja Markas Polda Riau akan kami ledakkan, polisi Densus 88 pelindung rezim PKI akan kami habisi'," ujar Direktur Tipid Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Rahmad Wibowo di Direktorat Siber Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Selasa 28 Agustus 2018.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan sebuah rumah makan itu ditangkap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Senin 27 Agustus 2018 sore. Saat ini, dia masih diperiksa secara intensif di Mapolda Kalteng.

6 Ramalan Mbak You Bikin Geger, Ganti Presiden 2021- Video Syur Gisel

"Ini tersangka ancamannya cukup tinggi di atas enam tahun dan bisa ditahan," kata Rahmad.

Bukan itu saja, Erick diketahui kerap memposting konten ujaran kebencian dan provokatif di media sosial. Selain meledakkan Mapolda Riau, dia juga mengancam akan menghabisi Densus 88 Anti-teror Polri.

Tren Baru, Influencer Dipekerjakan Bikin Meme Kampanye Ganti Presiden

Dia juga menghina Presiden Jokowi dan menudingnya sebagai bagian dari organisasi terlarang PKI. Sebab, rezim Jokowi dianggap telah menghalangi dakwah Neno Warisman. Dia juga memposting foto polisi yang ia sebut sebagai anjingnya Jokowi.

Sementara itu, Kabareskrim Polri Irjen Pol Arief Sulistyanto menyayangkan postingan di akun Erick Sumber Asri. Ia meminta semua pihak bijak dalam menggunakan media sosial. Apalagi ruang lingkup media sosial sangat luas dan bisa dibaca oleh seluruh masyarakat di dunia, tentu akan berpengaruh pada citra Indonesia.

"Kalau kita sebagai bangsa yang cinta Tanah Air, mestinya tidak melakukan hal seperti ini. Perbedaan pendapat dan sebagainya tak perlu sampai melakukan ancaman seperti ini," ucap Arief.

Dalam penangkapan ini, polisi menyita satu unit HP beserta sim cards dan ajaran brosur HTI sebanyak 10 lembar. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya