Wapres JK Pede Udara Jakarta Lebih Segar di 2025

Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVA.co.id/Indra Nugraha

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa kualitas udara di Jakarta, saat ini berada dalam taraf yang cukup buruk. Namun, diperkirakan bakal menjadi lebih bersih pada 2025.

Pembatasan Usia Kendaraan di Jakarta: Antara Langit Biru dan Perekonomian

Hal itu, karena tingkat bauran energi baru dan terbarukan yang termasuk pada klasifikasi energi bersih dalam total kebutuhan energi nasional ditetapkan telah mencapai taraf signifikan atau hingga 23 persen pada tahun itu.

"Pilihan untuk penggunaan renewable energy (energi terbarukan) dan juga gas itu penting sekali untuk tahun 2025, membuat udara dan juga energi di Jakarta ini akan lebih baik daripada sebelumnya," ujar JK dalam The 7th IndoEBTKE Conex di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu 29 Agustus 2018.

Termasuk Polusi Udara, Ini 10 Penyebab Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui

Menurut JK, 23 persen atau 23 ribu MW dari proyeksi kebutuhan energi nasional sebesar 100 ribu MW pada 2025, telah ditetapkan berasal dari sumber energi non-fosil seperti tenaga air, panas bumi, angin, cahaya matahari, hingga arus laut. Sumber-sumber energi itu tidak menimbulkan polusi udara yang membuat langit tercemar.

"(Penggunaan energi bersih harus ditingkatkan) karena, nanti kehidupan manusia makin banyak, makin ingin sehat, makin ingin bersih, makin ingin lancar, dan sebagainya," ungkapnya.

Kendaraan Operasional Timnas Indonesia Bakal Full Listrik

Lebih lanjut, JK meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN), serta para Independent Power Producer (IPP), untuk secara serius memenuhi target bauran 23 persen energi terbarukan terhadap kebutuhan energi nasional pada 2025.

Saat ini, bauran itu baru sembilan persen atau 9.000 MW. Dengan demikian, harus ada peningkatan sebesar 2.000 MW setiap tahun hingga 2025 untuk membuat target itu tercapai.

"Dalam waktu tujuh tahun, kita butuh 14 ribu MW energi terbarukan. Artinya, tiap tahun dibutuhkan minimum peningkatan dua ribu megawatt," tambahnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya