Psikolog: Utamakan Trauma Healing Gempa ke Orangtua Sebelum Anak

Peta lokasi pusat gempa 5,3 SR Lombok Utara, NTB.
Sumber :
  • BMKG

VIVA - Pasca gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagian besar masyarakat mengalami trauma yang mendalam. Gempa susulan yang terus terjadi menimbulkan psikis masyarakat sangat terganggu.

Gempa Baru Saja Guncang Lombok

Banyak relawan diterjunkan untuk melakukan trauma healing pada korban gempa. Namun, prioritas trauma healing tersebut lebih kepada anak-anak korban gempa. Hal tersebut dikritisi oleh psikolog Mataram, Muazar Habibi.

Dia menjelaskan, setelah awal gempa, yang seharusnya diberikan trauma healing adalah orangtua. Menurutnya, orangtua pertama kali diberikan trauma healing agar ke depannya saat terjadi gempa susulan, mereka akan mengamankan anak-anaknya dengan cara-cara yang tidak mengganggu psikologis anak.

Gempa Bumi Mengguncang Lombok

"Orangtuanya sedikit-sedikit lari, anaknya digendong, yang bahaya perkembangan anaknya. Orangtuanya cepat histeris. Saran saya yang perlu dilakukan trauma healing pertama adalah orang tuanya, sehingga orangtuanya bisa mengendalikan diri," ujarnya, Minggu, 2 September 2018.

Beberapa pekan lalu, seorang anak di Lombok Utara meninggal akibat trauma gempa. Muazar menyadari pentingnya upaya trauma healing dilakukan pada orangtua sebelum pada anak, karena setiap tindakan orangtua akan membekas pada anak dan akan berefek di kemudian hari.

Aktor Hollywood Jack Black Galang Dana untuk Bangun Sekolah di Lombok

"Sehingga kalau ada gempa pegang anaknya enggak usah teriak. Lari, kalau enggak bisa lari sembunyi di tempat yang aman di kolong meja. Itu yang harus dilakukan para relawan, jangan pada anaknya, karena perilaku orangtua akan ditiru anak. Anak itu apa yang dilihat dan dirasakan, ini akan membekas kemudian," tuturnya.

Warga mengangkat sepeda dari reruntuhan rumah yang rusak akibat gempa bumi di Lombok Barat, NTB, 2018 lalu.

Pemerintah Cairkan Jaminan Hidup Korban Gempa NTB Rp89,36 Miliar

Jaminan hidup tahap II untuk korban gempa NTB senilai Rp89,36 miliar akan disalurkan pada akhir bulan November 2020.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2020