Kebakaran 70 Hektare Lahan Bromo Diduga karena Ulah Warga

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kenedie.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Kebakaran di Padang Savana dan Bukit Teletubies di kawasan Gunung Bromo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, diduga akibat ulah masyarakat sekitar kawasan taman nasional, yang membuat perapian.

Mobil Sedan Ludes Hangus Terbakar di SPBU Ngadirojo Wonogiri, Polisi Langsung Olah TKP

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kenedie mengatakan, dugaan sementara karena aktivitas masyarakat sekitar. Bisa dikarenakan bekas bara api yang digunakan masyarakat.

"Titik awal di Plentongan, jadi bukan dari wisatawan, karena itu bukan tempat pengunjung. Diduga kemungkinan karena masyarakat sekitar yang mengambil kayu bakar, mencari burung atau mencari tanaman obat," kata John di Malang, Senin, 3 September 2018.

Terkuak, Toko Frame Mampang yang Alami Kebakaran Maut Tidak Punya Pintu Darurat

John menyebut kebakaran terjadi mulai dari Gunung Kursi hingga Gunung Bromo. Kebakaran cepat merambat hingga mencapai 263 titik api, karena cuaca panas dan angin kencang. Selain itu, rumput atau ilalang yang mengering membuat api cepat membesar.

"Kita berduka, sedikit bukit teletubis yang indah sekarang terbakar. Apakah ini sengaja atau lalai, Polres Malang yang akan menyelidiki," kata John.

Kebakaran Pabrik Rotan di Cirebon, Kerugian Capai Rp10 Miliar

Ia menegaskan pihaknya akan melakukan penjagaan setiap hari. Diduga kebakaran terjadi pada malam hari, karena ditemukan bekas perapian. 

John mengatakan terakhir Bromo kebakaran yakni pada tahun 2014 silam. Ia berharap kondisi Bromo kembali pulih. Prediksi Balai Besar TNBTS Bukit Teletubis maupun Padang Savana akan pulih atau kembali hijau paling lama satu bulan.

"Kita kecewa jelas kecewa, kerugian jelas tidak bisa dihitung karena ini alam. Tapi kita prediksi kalau hujan turun seminggu akan kembali hijau, paling lama satu bulan," tutur John.

Saat ini proses pemadaman terus dilakukan oleh personel gabungan dari TNBTS dan pegiat wisata. Selain itu investigasi sedang dilakukan Polres Malang untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran, yang telah melahap 70 hektare kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu.

"Awalnya kita khawatir pengunjung yang membuang puntung rokok, ternyata bukan dari pengunjung. Kita akan pasang papan peringatan dilarang membuat perapian di kawasan yang terbakar," kata John. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya