Salaman dengan Sandiaga, Ganjar Pranowo Jadi Korban Netizen Jahat

Pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Taj Yasin, saat di kantor KPU setempat di Semarang pada Selasa, 24 Juli 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku prihatin dengan maraknya saling hujat alias nyinyir sesama anak bangsa di media sosial. Sebagai pejabat publik yang dikenal aktif bermedia sosial, ia bercerita kerap menjadi sasaran nyinyir para netizen. 

Perum Perhutani Berangkatkan Ratusan Pemudik di Progam Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

"Hampir semua yang baik-baik dari kita selalu ada yang nyinyir. Nah nyinyirisme ini sebenarnya dari kebencian. Mungkin karena kurang ngopi dan silaturahmi, " kata Ganjar saat berbincang dengan VIVA pada Selasa, 4 September 2018.

Satu pengalaman dicontohkan Ganjar saat dirinya bertemu dengan bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno beberapa waktu lalu. Pertemuan yang cukup hangat itu rupanya sempat diunggah oleh seseorang di media sosial. Dalam unggahan itu ditunjukkan Ganjar dan Sandi bersalaman hangat.

436 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta Lewat GT Cikampek Utama Sampai H-3 Lebaran

Namun komentar netizen terkait foto itu cukup membuat heran sang Gubernur. Sebuah akun dengan profil perempuan melontarkan komentar pedas terkait foto itu. 

"Mas Sandi salaman sama saya. Saya dan dia itu baik. Saya hormat sekali sama dia. Tapi ketika ada yang ngomong 'cium tangannya Ganjar suruh cuci tangan, najis katanya' saya bilang, ‘Ya Allah,’" kata Ganjar Pranowo.

Volume Kendaraan di GT Kalikangkung Mulai Menurun, Puncak Arus Mudik Sudah Lewat?

Ganjar mengaku cukup santai menanggapi komentar jahat itu. Ia bahkan sempat meminta nomor telepon pemilik akun untuk mengetahui alasan dia berkomentar nyinyir atas fotonya bersama Sandi.

"Saya bilang nomor teleponmu berapa? Itu kalau saya boleh tak parani tenanan. Saya ingin cium tangan dia. Apakah dia sejahat itu dan profilnya memang itu, " ujar mantan Anggota DPR tersebut. 

Cara itu dilakukan Ganjar untuk menunjukkan ke publik bahwa jangan sampai orang benci dan memprovokasi antar-sesama anak bangsa terus-menerus. Hal demikian membuat kesatuan bangsa menjadi retak. 

"Saya mau menunjukkan pada publik ada akun bodong, ngomongnya nyinyir kasar, aneh, negatif. Yang begini harus dibasmi dan dilawan. Tentu menjawab orang nyinyir itu saya ada toleransinya. Kalau sekali dua kali masih nyinyir saya tinggalkan. Itu memang dia enggak bahagia, belum ngopi dan utange akeh," tutur Ganjar. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya