Sandiaga Ajak Presiden Jokowi Tukarkan Dolar AS ke Rupiah

Bakal cawapres Sandiaga Uno menukarkan uang Dolar di Money Changer.
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan aksi penukaran asetnya yang berbentuk dolar Amerika Serikat ke dalam rupiah. Hal ini dilakukan Sandi untuk menguatkan nilai tukar rupiah yang saat ini sedang melemah.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Sandi melakukan aksi tukar dolarnya secara simbolik di Money Changer Dua Sisi, Plaza Senayan, Gelora, Jakarta Pusat. Sandiaga menukarkan uangnya sebanyak US$1.000 dan mendapatkan sekitar Rp14.700.000.

Sandiaga berharap langkahnya ini diikuti oleh para orang kaya dan pejabat pemerintah di Indonesia. Sebab hal ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan rupiah.

MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Jokowi Ajak Semua Bersatu Bangun Bangsa dan Hadapi Geopolitik

"Saya berharap diikuti juga mulai dari pimpinan tertinggi republik ini mulai dari Pak Presiden sampai pengusaha-pengusaha juga. Emak-emak juga, kepada millennials, teman-teman politisi juga. Pastikan kalau mereka kunjungan kerja ke luar negeri, kan masih ada sisa dolar. Yuk kita gunakan dengan secara masif melakukan gerakan ini," kata Sandiaga.

Sandiaga tak peduli apabila aksinya menukarkan dolar tersebut dianggap pencitraan oleh sebagian kalangan. Menurutnya, apa pun yang bisa dia lakukan untuk menguatkan rupiah, hal itu akan dilakukan.

Hakim Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Jokowi: Paling Penting Tuduhan Politisasi Bansos Tak Terbukti

"Kayaknya kita perlu pencitraan seperti ini, it's ok. Kalau politisi bilangnya pencitraan, ya pencitraan, tapi ini simbolis menunjukkan bahwa kita bisa melakukan. Berapa jumlahnya terserah kita, tapi ini bentuk daripada kepedulian kita," tuturnya.

Sandi mengaku tidak bisa membiarkan mata uang rupiah terus melemah. Karena hal tersebut dapat berdampak negatif bagi perekonomian bangsa dan akan membuat rakyat semakin menderita.

"Jangan sampai gejolak dolar yang dipicu keadaan ekonomi kita ini bisa berujung kepada pemutusan hubungan kerja, sehingga lapangan kerja semakin sulit untuk masyarkat khususnya kalangan menengah ke bawah," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya