- VIVA/Daru Waskita
VIVA – Musim kemarau pada tahun ini mengakibatkan sejumlah daerah mengalami kekeringan, sehingga petani pun harus mengeluarkan anggaran tambahan agar lahannya dapat teraliri air.
"Petani juga mengeluarkan biaya tambahan Rp800 ribu untuk sewa pompa air, dan membeli solar guna mengaliri sawahnya," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Kamis, 6 September 2018.
Bahkan, sebagian petani melakukan modifikasi pompa air dengan mengganti bahan bakar solar dengan gas 3 kilogram, sehingga dapat menghemat biaya Rp100-150 ribu.
Meskipun kondisi musim kemarau berlangsung secara normal, namun bencana kekeringan melanda di beberapa tempat di wilayah Indonesia, khususnya di Jawa dan Nusa Tenggara selama musim kemarau tahun 2018 ini.
"Kemarau menyebabkan pasokan air berkurang, debit sungai menurun, tinggi muka air di danau dan waduk menyusut, sumur kering sehingga masyarakat mengalami kekurangan air dan sebagian pertanian puso," katanya.
Akibatnya, menurut Sutopo, sebagian masyarakat terpaksa harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.