Banser Tak Pernah Adang Ustaz Abdul Somad

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (kiri) memeriksa pasukan GP Ansor beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qaumas, membantah sudah memecat salah satu anggotanya yang aktif di Barisan Ansor Serba Guna (Banser) di Surabaya, karena diduga mengadang Ustaz Abdul Somad. Dia juga membantah Ansor pernah mengadang UAS dalam melakukan kegiatan dakwahnya.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

"Enggak ada pemecatan. Masa kami adang pengajian. Tidak benar," kata Yaqut saat dihubungi VIVA, Jumat, 7 September 2018.

Yaqut menegaskan bahwa organisasinya sama sekali tidak pernah melakukan pengadangan, persekusi terhadap ustaz asal Pekanbaru, Riau tersebut.

Banyak Pemudik Warga Nahdliyin, GP Ansor Buka 250 Posko Mudik

"Clear ya, kami tidak mengadang, persekusi atau apa pun namanya itu. Kami justru ikut menjaga," ujarnya.

Tokoh yang akrab disapa Gus Yaqut itu menyarankan, agar tidak menjadi bola liar, Ustaz Abdul Somad sebaiknya menyebut siapa yang melakukan intimidasi terhadapnya, khususnya di Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Kemudian membawanya ke polisi dan bertabayun atau memberikan klarifikasi.

Anak Lajang Sudah Bekerja, Wajibkah Bayar Zakat Fitrah Sendiri? Ini Kata UAS dan Buya Yahya!

"Bukan kemudian melempar bola menjadi liar. Kami merasa tidak pernah melakukan itu," ujarnya.

Soal kasus di Jepara, Jawa Tengah, Yaqut menuturkan bahwa Ansor menyurati kepolisian karena melihat atribut yang digunakan jemaah menyerupai Hizbut Tahrir Indonesia. Dia menegaskan tindakan itu masih dalam koridor hukum.

"Jadi jika polisi mengizinkan silakan, enggak ada namanya kami bertindak sendiri," ujarnya.

Yaqut melanjutkan, Ansor tidak akan mengadang aktivitas Ustaz Abdul Somad. Apalagi, dia melakukan dakwah meskipun menggunakan cara yang berbeda dengan pendakwah lainnya.

"Sesama muslim (tidak boleh saling mengadang) meskipun dakwahnya berbeda-beda. Selama tidak mengganggu konsensus kebangsaan, tidak menjelek-jelekkan kelompok yang tidak sependapat," katanya.

Dia mengingatkan Banser bahkan ikut menjaga ceramah Ustaz Somad di Polewali Mandar. Bahkan di Malang, salah satu daerah yang dibatalkan Ustaz Abdul Somad, mereka sebenarnya juga masuk kepanitiaan.

"Jadi Banser jangan di-framing membubarkan pengajian. Kami menyarankan Ustaz Abdul Somad, supaya tidak jadi fitnah, sebaiknya dijelaskan. Ustaz Abdul Somad pasti tahu, fitnah lebih kejam dari pembunuhan," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya