Demam Berdarah Jadi Ancaman Korban Air Bah Kabupaten Solok 

Aparat bersama warga membersihkan permukiman setelah diterjang banjir bandang Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada Jumat, 7 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Ratusan warga korban banjir di kawasan Nagari Muaro Paneh, tepatnya di Desa Koto Kaciak, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, berharap Pemerintah setempat segera mengambil langkah konkret untuk mengantisipasi, mengatasi dan memulihkan kondisi usai diterjang air bah lantaran meluapnya sungai Batang Lembang pada Kamis 6 Sepember 2018. Warga khawatir wabah DBD akan menyerang mereka. 

Kasus DBD di Depok Melonjak, Wali Kota Keluarkan SE Kesiapsiagaan Cegah KLB

Pasalnya, pada peristiwa banjir sebelumnya, banyak warga setempat terjangkit penyakit DBD. “Kita minta pemerintah, Dinas Kesehatan untuk melakukan fogging atau antisipasi penyebaran nyamuk DBD. Waktu banjir sebelumnya, saya dan satu keluarga saya kena DBD semuanya. Kalau sudah kondisi begini, nyamuknya sangat banyak,” kata Hastuti, salah satu warga Desa Koto Kaciak, Sabtu, 8 September 2018.

Hastuti menjelaskan, upaya yang dilakukan oleh warga saat ini untuk menghindari penyakit DBD adalah dengan cara membersihkan sisa material lumpur yang terbawa arus. Karena selain sudah menimbulkan bau tak sedap, juga sudah menjadi sarang nyamuk. Takutnya, apa yang menimpa dirinya dan keluarga sewaktu banjir sebelumnya, kini terulang lagi.

Kondisi Terkini Syahnaz Sadiqah Usai Dilarikan ke RS karena DBD

“Jadi kalau bisa Dinas Kesehatan segera mengantisipasi soal DBD ini,” ujar Hastuti, meminta. Menurut Hastuti, agar kejadian serupa tidak lagi berulang, dirinya mendesak Pemerintah untuk segera melakukan normalisasi terhadap Sungai Batang Lembang yang membentang sepanjang empat kilometer.

Pasalnya, seiring bertambahnya waktu, kondisi Sungai Batang Lembang itu semakin menyempit. Ini yang kemudian jika terjadi curah hujan tinggi, air Sungai Batang Lembang dengan cepat akan meluap. “Sudah saatnya Sungai ini dikeruk. Karena hujan lebat, debit airnya tinggi,” kata Hastuti.

Demam Berdarah Makin Menggila! Lindungi Diri dengan 5 Makanan ini

Menanggapi hal itu, Ferrly Effendi selaku Wali Nagari Muaro Paneh menyebutkan, jika rencana dan keinginan untuk menormalisasi Sungai Batang Lembang, jauh hari sudah ia usulkan ke pemerintah, dalam hal ini Pengelola Sumber Daya Air Mineral. Namun, usulan tersebut hingga kini sama sekali belum ditanggapi.

“Saya sudah usulkan normalisasi ini ke Pemerintah. Bahkan juga sudah langsung ke PSDA. Namun belum ditanggapi. Kalau punya uang dan tidak bentrok dengan aturan, mau saya keruk sendiri sungai ini,” kata Ferrly.

Penyakit Demam Berdarah di Jakarta dikatakan meningkat sejak memasuki tahun 2024.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

Angka kasus demam berdarah di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan hingga Kamis sore 28 Maret 2024 tercatat sudah ada 390 kematian

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024