Ustaz Abdul Somad Sebut Ada Ratusan Orang yang Ingin Rusak Ceramahnya

Ustaz Abdul Somad.
Sumber :
  • Instagram @ustadzabdulsomad

VIVA – Ustaz Abdul Somad (UAS) akhirnya buka-bukaan terkait alasannya membatalkan ceramah di sejumlah di kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. UAS mengaku pembatalan ceramah lebih kepada alasan psikologis karena munculnya ancaman dan intimidasi saat ceramah berlangsung.

Terpopuler: Tips Padu Padan Shimmer Dress, hingga Waspadai Infeksi Saluran Kemih Mengintai Wanita

Menurut UAS, isu ancaman dan intimidasi saat ceramah di Jawa Tengah bukan isapan jempol. Peristiwa bermula ketika pada 17 Juli lalu Ia dijadwalkan ceramah di Grobogan dan Kudus. Agenda ceramah di Kudus dibatalkan karena panitia tidak siap dan ada tekanan. Sedangkan ceramah di Grobogan tetap terlaksana namun dengan catatan.

"Setelah kajian baru tahu ternyata ada puluhan bahkan sampai ratusan yang mau merusak acara tadi malam, apakah itu bukan ancaman, intimidasi?" kata UAS di acara ‘Fakta’ tvOne, Senin malam, 10 September 2018.

Kesalahan Ini Banyak Dilakukan Orang saat Lebaran, UAS: Ditusukkan Paku ke Kepala Kamu Lebih Baik

Kemudian pada 30-31 Juli lalu, UAS kembali mengisi ceramah di Semarang. Setibanya di airport, Ia disambut anggota TNI-Polri. Dan, pada saat acara, UAS sempat berbincang dengan Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono dan mengaku butuh pengamanan ekstra dari TNI-Polri dan ormas lainnya agar selama acara ceramah berlangsung.

Penolakan selanjutnya saat undangan ceramah di Jepara akhir Agustus lalu. UAS diundang sahabatnya ceramah di Jepara, namun mendapat penolakan. Ceramah akhirnya dialihkan ke Islamic Center Jakarta.

Sudah Bertaubat Apakah Dosa Masa Lalu Tetap Dihisab? Ini Penjelasan UAS

"Berangkat dari yang gagal-gagal ini, terjadi persiapan yang terlalu melelahkan, saya ambil kesimpulan kelihatannya nampaknya Jawa Tengah Jawa Timur kurang kondusif, sementara cooling down tenang dulu. Kalau saya paksakan melawan ini, pokoknya jalan terus, ini ngajak kelahi, ngajak perang. Setelah pikir panjang kita off dulu September, Oktober, Desember off dulu Jateng dan Jatim," ujarnya.

Ustaz asal Pekanbaru itu menyadari ada banyak kesulitan bagi panitia dan aparat untuk menjamin keamanan selama pengajian berlangsung. Sehingga Ia berkesimpulan untuk cooling down dulu di wilayah-wilayah yang sempat terjadi penolakan.

"Saya berpikir, ini kita ngaji bicara tentang mati, tidak ada politik, tidak ada makar, katanya ditunggangi," ungkapnya.

UAS menambahkan pengajiannya di mana-mana tidak sekalipun menyinggung masalah politik atau calon tertentu. "Di mana-mana pengajian saya tidak kurang lebih perbaikan ekonomi umat, perbaikan politik tidak sebut partai, tidak pernah sebut nomor, nama, hanya supaya umat ini melek," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya