Kronologi Terbakarnya KRI Rencong 662 di Tengah Laut Sorong Papua 

Ilustrasi latihan gabungan kapal perang
Sumber :
  • Dokumentasi Lantamal IV Tanjungpinang

VIVA – TNI AL menyatakan bahwa telah terjadi kebakaran pada KRI Rencong-622 yang sedang melaksanakan Operasi BKO Gugus Keamanan Laut (Guskamla) III, di sekitar perairan Sorong, Papua, kurang lebih 20 mil dari Dermaga Komando Armada III, Selasa, 11 September 2018. 

KM Mutiara Berkah I yang Angkut 136 Truk Terbakar Hebat di Merak, Prajurit Lanal Banten Dikerahkan

"Musibah ini terjadi pada saat KRI bergerak dari laut menuju dermaga umum Sorong untuk melaksanakan bekal ulang air tawar di Pelabuhan Sorong," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta, dalam keterangan diterima VIVA di Jakarta. 

Ia menjelaskan, pukul 07.00 WIT kapal melaksanakan pemanasan Gas Turbin (GT), dimulai dengan start APU GT sempat GT hidup dan kemudian mati, saat diperiksa pada Control GT indikator tidak ada kelainan, akan tetapi pada saat dicek ke ruang GT tiba-tiba muncul api. 

Bus Pelat Merah Penyebab KMP Royce 1 Terbakar Milik Kemendag, Mau Antar Rombongan Nikah

Merespons kondisi tersebut, prajurit KRI langsung melaksanakan peran kebakaran, setelah ditangani oleh Tim PEK KRI Rencong-622 api tetap membesar. Sambil tetap berupaya mengatasi kebakaran yang terjadi, komandan KRI mengarahkan kapal mendekat ke daratan terdekat dan Lego jangkar dekat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong.

Menurut dia, kobaran api semakin membesar dan kapal black out (listrik mati total) serta api sudah merambat mendekati gudang amunisi kapal dan guna menghindari korban jiwa, karena rawan kemungkinan terjadinya ledakan, Komandan KRI memutuskan untuk melaksanakan peran peninggalan bagi seluruh ABK KRI Rencong-622.

Kepanikan dan Tangisan Penumpang saat Tahu Kapal KMP Royce 1 Terbakar

Tapi, pada saat proses kebakaran terjadi Komandan KRI Rencong-622 tetap berupaya melaksanakan penyelamatan kapal sesuai prosedur yang berlaku, juga melaporkan dan berkoordinasi terus dengan komando atas tentang kondisi yang dihadapi di lapangan. 

Namun, dengan berbagai upaya penyelamatan yang dilaksanakan, karena kebakaran makin membesar dan tidak dapat ditanggulangi lagi maka komandan memutuskan untuk seluruh anggota meninggalkan kapal. 

"Akhirnya kapal tidak dapat terselamatkan lagi dan kapal tenggelam pada posisi lego jangkar dekat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong," katanya. 

Sementara itu, seluruh ABK KRI Rencong yang selamat telah dievakuasi ke Pangkalan Armada III Sorong, beserta beberapa peralatan penting KRI Rencong-622 yang dapat diselamatkan. 

"Jumlah ABK KRI Rencong-622 jumlah 38 personel, semua selamat," tambahnya. 

KRI Rencong-622 merupakan jenis Kapal Cepat Rudal (KCR), kapal ini dibuat di galangan kapal Tacoma SY, Masan, Korea Selatan, pada tahun 1979. Kapal ini didesain sebagai kapal berkecepatan tinggi di mana badan kapal terbuat dari aluminium. 

Gig Jonias menambahkan, dalam waktu dekat TNI AL akan membentuk Tim Investigasi untuk mencari secara menyeluruh penyebab terjadinya kebakaran tersebut dan diharapkan dari hasil investigasi. 

"Ini dapat dijadikan bahan evaluasi guna mengantisipasi serta menghindari kejadian serupa di masa yang akan datang," terangnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya