Polisi Ungkap Peran Ganda WN Polandia yang Ditangkap di Papua

JFS, warga yang diduga transaksi jual beli amunisi dengan OPM.
Sumber :
  • Banjir Ambarita/VIVA.co.id

VIVA – Warga Negara Polandia diduga terlibat kasus makar, Jakob Fabian Skrzpski alias JFS yang ditangkap Polda Papua ternyata punya peran lain. Kepolisian menyebutkan, JFS juga berperan dalam pendokumentasian aktivitas kelompok bersenjata di Papua dan mengunggahnya ke media sosial.

Imigrasi Bandara Soetta Tolak 70 WNA Masuk ke Indonesia

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menuturkan, peran yang paling besar dari JFS adalah mengekspose kegiatan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Yang paling besar perannya sejauh ini meliput (mengekspos) seluruh kegiatan KKB maupun masyarakat yang ada di Timika dan sekitarnya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 12 September 2018.

WNA Ngamuk Pukul Petugas Bandara Ngurah Rai, Begini Endingnya

Dedi menyebut, unggahan aktivitas KKB dilakukan dengan tujuan agar dunia internasional mengetahuinya. Dalam liputannya, JFS mengangkat tema-tema pelanggaran HAM, misalnya saat ada tindakan aparat Republik Indonesia yang represif terhadap kelompok bersenjata.

"Memang dia (JFS) didukung juga kelompok bersenjata di Papua. Dia diberikan akses untuk mengikuti meliput, gerakannya KKB ke mana pun," ujar Dedi.

Soal Omicron, PKS Minta Pemerintah Batasi Akses Masuk Sejumlah Negara

Dokumentasi JFS diunggah ke twitter, instagram dan facebook miliknya. Diduga, JFS juga menawarkan jasa dokumentasinya pada media-media massa internasional melalui akun media sosial itu. Namun, media massa apa saja yang ditawarkan oleh JSF masih didalami.

JSF disebut memiliki hubungan dengan seorang warga Polandia lainnya di negaranya. Namun, siapa rekan JSF itu masih belum diketahui.  Selain berperan dalam hal dokumentasi, JSF juga disebut memiliki peran dalam membantu logistik, misalnya menyalurkan senjata. Namun, kemungkinan ini disebut Dedi masih kecil dan masih perlu pendalaman lebih lanjut. 

"KKB menitipkan contoh senjata maupun amunisi kalau misalnya JSF mau mensupport, inilah senjata sama amunisi yang dibutuhkan," kata Dedi. 

JFK juga ditangkap bersama tiga tersangka lainnya. Kepolisian menduga, hubungan antara JFK dan KKB telah berlangsung secara signifikan dan intensif, bukan hanya sepekan atau dua pekan. Sebab, JFK berulang kali masuk ke Papua untuk beraktivitas bersama KKB sejak Juli, dan masuk secara resmi dengan visa turis.

"Sudah beberapa kali dia masuk wilayah Papua itu dengan visa turis. Ternyata ada yang menampung ada yang menjemput, kelompok KKB itu sudah menyediakan LO (liaison officer)-nya setiap dia berkunjung ke Papua," ungkap Dedi.

Sampai saat ini, kata Dedi, Polda Papua bekerja sama dengan stake holder terkait melakukan pendalaman dan proses lanjutan terhadap tersangka yang dikenakan pasal 111, 106, sampai dengan 108 Jo 53 sama 55, terkait perbuatan pemufakatan jahat terhadap negara dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Meskipun merupakan warga negara asing, Dedi menuturkan, proses hukum akan tetap mengacu UU yang berlaku di Indonesia.

"Kami masih mendalami tim masih mendalami bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri pihak imigrasi dan kedutaan besar Polandia. Kita anggap permasalahan ini cukup serius karena melibatkan warga negara asing makanya tim terus bekerja," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya