Jadi Tuan Rumah Parlemen Dunia, Pariwisata Bali Diharapkan Menguat

Erupsi Gunung Agung yang terlihat dari Kubu, Karangasem, Bali, 29 Juni 2018
Sumber :
  • REUTERS/Johannes P. Christo

VIVA – Bali menjadi tuan rumah ajang World parliamentary forum on sustainable development (WPFSD) atau parlemen dunia, 12-13 September 2018. Kesempatan ini diharapkan menjadi kebangkitan Bali dalam sektor pariwisata pasca bencana alam erupsi Gunung Agung dan gempa Lombok, NTB.

Dinas Pariwisata Bali Gencar Antisipasi Kejahatan dan Gangguan Wisatawan

Anggota Komisi X DPR dari daerah pemilihan Bali, Putu Supadma Rudana mengatakan ajang parlemen dunia tahun ini akan memiliki dampak besar. Menurutnya, dunia internasional akan memperhatikan Bali sebagai destinasi wisata kelas wahid.

"Kegiatan ini salah satu upaya kita menyuarakan kepada dunia, bahwa bali fokus dalam kepariwisataannya sangat aman dikunjungi," kata Putu dalam keterangan kepada VIVA.co.id, Rabu 12 September 2018.

KIRANA Group Mengubah Lanskap Pariwisata Bali dengan Inisiatif Baru

Putu menyebut dalam ajang parlemen dunia tahun ini dihadiri 45 delegasi negara dengan 500 orang. Dengan tamu yang banyak ini menjadi kesempatan berharga untuk mempromosikan Bali sebagai destinasi yang aman dikunjungi.

"Harapan yang terbesar adalah  masyarakat bali akan mendapatkan dampak ekonomi secara langsung. Ini bisa memberitahukan kepada seluruh masyarakat di negaranya masing-masing bahwa Bali indah, mempesona dan aman untuk dikunjungi," ujar anggota DPR Fraksi Demokrat tersebut.

Pemkot Denpasar Harapkan Penghargaan Tingkatkan Sektor Pariwisata dan Kebudayaan Kota

Tak ketinggalan, ia berharap dalam forum tahun ini, Bali menjadi tempat inspirasi bagi para delegasi parlemen dunia untuk mengimplementasikan konsep energi baru terbarukan. Bali selama ini dikenal sebagai daerah dengan masyarakatnya yang selalu bersinergi dengan alam.

"Menjadi tuan rumah sebagai sebuah ikon, Bali juga jadi daya tarik penting dengan memiliki semangat seni, budaya, dan alam yang dapat menginspirasi dunia," jelas Putu.

World Parlimantary Forum on Sustainable di Bali

Lalu, Putu juga menyinggung peran Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah menjadi presiden organisasi Global Green Growth Institute (GGGI). Organisasi GGGI bergerak dalam energi yang terbarukan dengan berfokus kepada green energy, green tourism yang digagas melalui fraksi Demokrat. Harapannya agar parlemen Indonesia untuk menjadi pemimpin atau leader dalam membangun konsep pembangunan berkelanjutan.

"Artinya, kita harus menjadi pemimpin di bidang ini dalam rangka menggerakan dan membangun semangat konsep energi terbarukan," jelasnya.

Terkait itu, Putu berkeinginan agar forum parlemen dunia ini, Indonesia selaku tuan rumah bisa mengambil peran strategis dalam menggaungkan pariwisata. Selain itu, konsep energi yang ramah pada lingkungan.

Adapun dalam parlemen dunia yang diikuti delegasi 45 negara ini membahas tema 'Menuju Energi Berkelanjutan untuk Semua'. Hadir Ketua DPR RI Bambang Soesatyo serta tiga wakil Ketua DPR yaitu Fadli Zon, Agus Hermanto, dan Utut Adianto. Kemudian, ada juga Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI (BKSAP) Nurhayati Ali Assegaf. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya