Kasus PLTU Riau-1, KPK Kembali Panggil Dirut PT Pertamina

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati (kedua kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil Direktur Utama PT Pertamina Persero, Nicke Widyawati, hari ini. Dia rencananya diperiksa sebagai saksi terkait kasus suap proyek pembangunan PLTU Riau-1.

Dirut Pertamina Ungkap Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Nicke akan diperiksa dalam kapasitas sebagai mantan direktur perencanaan PT PLN. Dia akan diperiksa terkait penyidikan dua tersangka sekaligus, yakni Eni Maulani Saragih dan Idrus Marham.

Selain Nicke, KPK juga memanggil satu saksi lainnya, yakni Bos PT Borneo Lumbung Energi dan Metal, Samin Tan. Pemanggilan keduanya merupakan penjadwalan ulang karena pada panggilan sebelumnya mereka tidak datang.

Bos Pertamina Beberkan Alasan Tahan Harga BBM di saat Kompetitor Naik

"Hari ini direncanakan penjadwalan ulang dua saksi dalam kasus PLTU Riau-1 untuk tersangka EMS dan IM yaitu, Nicke Widyawati dan Samin Tan," kata Febri lewat pesan singkat, Kamis, 13 September 2018.

Menurut Febri, pihaknya membutuhkan keterangan dari keduanya untuk merampungkan berkas perkara skandal proyek investasi senilai 900 dolar AS itu. "Keterangan kedua saksi itu dibutuhkan dalam penyidikan yang sedang berjalan," kata Febri.

Tambah 2 Kapal Tangker Raksasa, Pertamina Siap Pasok Energi ke Penjuru Negeri hingga Dunia

Sejauh ini, pada perkara itu, KPK telah menetapkan tiga orang tersangka. Ketiganya yakni Wakil Ketua Komisi VII, Eni Maulani Saragih, bos Blackgold Natural Resources Limited, Johannes B Kotjo, dan mantan Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham.

Eni diduga bersama-sama Idrus menerima hadiah atau janji dari Kotjo, sebesar Rp6,25 miliar, untuk memuluskan perusahaan Kotjo menggarap proyek PLTU Riau-1. (mus)
 

[dok. Humas Pertamina]

Bakal Jadi Kilang Minyak Terbesar RI, Pertamina Genjot Pembangunan RDMP Balikpapan

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengaku, saat ini pihaknya tengah fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

img_title
VIVA.co.id
4 April 2024