Kebakaran di Gunung Sindoro, BNPB Kerahkan Heli Water Bombing

Kebakaran hutan di Gunung Sindoro, Wonosobo, Jawa Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Anis Efizudin

VIVA – Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, kembali harus bersusah payah memadamkan api yang membakar di hutan di Gunung Sindoro. Padahal, si jago merah sempat dilaporkan padam.

Wisata Alam Embung Kledung, Indahnya Pemandangan ‘Gunung Fuji’ Indonesia

"Pagi tadi, api sempat berhasil dijinakkan. Tetapi, kini muncul lagi di petak 10-1 dan 10-4. Yang jelas, ada dua titik," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, Kamis 13 September 2018.

Menurut Gito, api yang sebelumnya berhasil dijinakkan berada di area petak 10-1. Namun, karena udara panas di wilayah gunung, api kembali menyala sekitar pukul 11.00 WIB.

Indahnya Pesona Alam Taman Posong, Tempat Terbaik Lihat Golden Sunrise di Temanggung

Di sisi lain, kebakaran yang melanda di Gunung Sumbing, khususnya wilayah Temanggung hingga kini masih belum berhasil dipadamkan. Total lahan di Gunung Sumbing mencapai 393,4 hektare.

"Kalau Gunung Sindoro yang terbakar seluas 385,6 hektare," tambah dia.

Kebakaran di Gunung Sumbing, 69 Pendaki Dievakuasi

Untuk mencegah agar kebakaran hutan di Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro tak terus meluas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengerahkan satu unit helikopter dilengkapi dengan alat water bombing.

"Pukul 12.30 WIB tadi (heli) sudah geser dari Jakarta, ke Semarang dulu, kemudian baru ke Temanggung. Nanti, kita koordinasikan dulu apakah posisi ini bisa beroperasi hari ini atau tidak," kata Gito.

Gito menyebut total lahan terbakar di dua gunung tersebut mencapai 542 hektare. Di Gunung Sumbing lima titik api berada di petak 20-1 dan 27-2. Sedangkan di Gunung Sindoro, masih muncul dua titik api di petak 10-4 dan 10-2.

Terkait sumber air yang akan diambil oleh helikopter untuk memadamkan api, Gito menyebut akan mendiskusikannya dengan pihak terkait. Untuk sementara, akan mengandalkan sumber mata air yang ada di DAM Selis dan daerah Kembangsari. Untuk sekali angkut, heli mampu mengangkut sebesar 500 liter air.

"Semoga rencana ini bisa berhasil," ujarnya.

Namun demikian, sejak lima hari terakhir terbakar petugas sempat kesulitan memadamkan api lantaran sulitnya medan dan susah dilewati oleh perjalanan darat. Gito menyebut jika sebelumnya titik api di Gunung Sindoro sempat padam pada Rabu kemarin, namun kini muncul kembali.

Agar titik api dapat dilokalisir, petugasnya melakukan penyekatan batas api dengan membuat parit. "Di Sindoro kita antisipasi api tidak sampai ke alat pemantau. Pemadaman kita lakukan secara manual," terangnya.

Terkait dengan instruksi pengerahan pawang hujan, Gito menyebut, jika hal itu banyak mendapatkan penolakan dari warga sekitar lantaran ditakutkan akan mengganggu petani tembakau. "Takutnya, nanti malah mengganggu daerah yang sedang menjemur tembakau," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya