- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA – Jaeni Ilyas, warga Kota Surabaya, Jawa Timur, heran ketika musikus Ahmad Dhani dikabarkan menjual rumah untuk disumbangkan kepada salah satu bakal calon presiden-wakil presiden, tapi sisa utang Dhani ke Jaeni tak kunjung dilunasi. Karena tidak jelas kabarnya, Jaeni pun berencana melaporkan Dhani ke Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Jaeni adalah orang yang mengaku meminjamkan uang Rp400 juta kepada Dhani pada Mei 2016. Waktu itu, Dhani mengatakan butuh modal untuk pengelolaan Vila Singosari di Batu. Melalui wali kota Batu saat itu, Eddy Rumpoko, hal itu disampaikan kepada Jaeni. Uang pun dipinjamkan Jaeni ke Dhani melalui dua kali transfer.
Kuasa hukum Jaeni, Arif Fathoni, menjelaskan bahwa Dhani berjanji melunasi utang itu satu bulan setelah menerima pinjaman. Tapi sebulan berlalu, uang tak kunjung diterima oleh Jaeni. Dhani baru membayar dengan cek setelah ditagih terus, itu pun hanya separuhnya, Rp200 juta.
Tak ada kabar soal pelunasan, somasi pun dilayangkan Jaeni ke Dhani pada Oktober 2017. Somasi kedua dilayangkan kembali sebulan kemudian. Nah, pada somasi kedua inilah Dhani membalas melalui kuasa hukumnya. Suami Mulan Jameela itu berjanji melunasi dengan cara dicicil Rp10 juta per bulan.
"Dhani beralasan bisnis hiburan lagi sepi karena kebijakan pemerintah," ujar Thoni kepada VIVA pada Rabu, 19 September 2018.
Hingga berganti tahun 2018, kata Thoni, janji Dhani mencicil pelunasan per bulan itu hanya tinggal janji. Akhirnya, pada Februari 2018 Jaeni melayangkan somasi lagi untuk terakhir kalinya. "Sampai sekarang tidak ada respons dari pihak Dhani," katanya.
Jaeni habis kesabaran ketika kabar Dhani menjual rumah di Jakarta ramai diberitakan. Apalagi, berita berkembang uang hasil penjualan rumah akan disumbangkan Dhani untuk pencapresan kandidat tertentu. "Kemudian muncul berita bahwa Dhani mau jual rumah untuk mendanai salah satu capres," kata Thoni.
"Akhirnya klien saya berpikir, punya utang ke saya dicicil per bulan sepuluh juta saja enggak dibayar, ini kok jual rumah untuk peruntukan yang lain. Makanya kemudian kita pertimbangkan untuk langkah hukum lainnya, karena kita anggap Dhani tidak ada iktikad baik," ujar Thoni.
Thoni berencana melaporkan pentolan grup band Dewa 19 itu ke Polda Jatim setelah musim haji betul-betul rampung. Polda belum mau merespons ketika ditanya soal itu. "Kita tunggu saja (laporannya)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera.
