Demo Mahasiswa Muhammadiyah Tuntut Turunkan Jokowi di NTB Ricuh

Aksi unjuk rasa aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Mataram di halaman kantor DPRD Nusa Tenggara Barat pada Rabu, 19 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

VIVA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Mataram menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor DPRD Nusa Tenggara Barat pada Rabu, 19 September 2018.

Dedie Rachim Kabarkan Idul Fitri Tingkat Kota Bogor Digelar Bersamaan 10 April

Aksi itu ricuh saat mahasiswa membakar replika keranda jenazah. Puluhan polisi berusaha menghalau massa agar tidak membakar sesuatu dalam aksi mereka. Mobil watercanon atau meriam air menyemprotkan air ke arah mahasiswa.

Namun bukannya menyudahi aksi, mahasiswa saling dorong dengan polisi. Massa menuntut Presiden Joko Widodo turun dari jabatannya karena menilai Jokowi gagal dalam mengatasi pelemahan rupiah dan maraknya impor berbagai kebutuhan pokok.

6 Perguruan Pencak Silat Indonesia Tersebar di Dunia, Ada Muhammadiyah

Bahkan, mahasiswa juga memeriksa setiap ruangan Duntuk memastikan para wakil rakyat menerima aspirasi mereka. Namun seluruh anggota Dtidak ada di ruangan saat aksi itu. Petugas bagian hubungan masyarakat DPRD mengatakan bahwa para anggota Dewan tengah di luar daerah.

Demo Mahasiswa Muhammadiyah Tuntut Turunkan Jokowi di NTB Ricuh

Menteri Muhadjir: Idul Fitri Tahun Ini Hampir Bisa Dipastikan Jatuh pada 10 April

Syarif Hidayat, koordinator umum aksi, mengatakan bahwa aksi itu dilakukan karena menilai masa pemerintahan Jokowi menyebabkan inflasi dan harga kebutuhan pokok naik.

"Bahan-bahan pokok yang ada di dalam negeri terus dinaikkan oleh pemerintahan. Ini tidak mampu dikendalikan oleh Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian apalagi menteri perekonomian," katanya.

Massa melanjutkan aksi demonstrasi mereka sembari membacakan pernyataan sikapnya yang menilai Jokowi gagal dalam menyejahterakan rakyat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya