Bertemu Muhammadiyah Jateng, Sandi Dicurhati Utang BPJS Rp300 Miliar

Cawapres Sandiaga Uno.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Selain melakukan blusukan di pasar tradisional, kampanye calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno di Kota Semarang juga diisi dengan mengunjungi kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah. Di sana, Sandi mendapatkan keluhan tentang tunggakan BPJS di rumah sakit Muhammadiyah.

Berbagi Kebaikan Ramadhan, JEC Hadirkan Layanan BPJS Kesehatan dan Operasi Katarak-Juling Gratis

"Kami mendapat keluhan bahwa secara total rumah sakit yang dikelola oleh Muhammadiyah Jateng dan beberapa wilayah lainnya juga sama, yakni diutangi oleh BPJS, " kata Sandi usai diskusi di kantor PW Muhammadiyah, Senin, 24 September 2018. 

Mengutip penuturan Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, Sandi menjelaskan total hutang BPJS di 32 rumah sakit yang dikelola Muhammadiyah Jateng senilai Rp300 miliar. Karenanya, Muhammadiyah secara khusus menitipkan amanah perbaikan terkait pengelolaan masalah tersebut. 

Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan Ajak Pemudik Mampir ke Posko Mudik BPJS Kesehatan

"Harapan kita insya Allah di bawah Pak Prabowo dan Sandi akan komit untuk benahi BPJS ini, " katanya.

Mantan Wagub DKI itu itu pun menjanjikan jika Prabowo-Sandi nanti terpilih, perbaikan terkait pengelolaan BPJS akan dilakukan secermat mungkin. Utamanya masalah penghemeaannya. Jangan sampai dana tunai yang ada di rumah sakit tersebut minim sehingga tak bisa membeli obat dan membayar gaji. 

Transformasi Digital Dinilai Memuaskan, BPJS Kesehatan Dianugerahi Penghargaan Istimewa

"Itu yang paling utama. Maka kita akan tegas hadirkan biaya kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat dan tak membebani rumah sakit. Di DKI waktu itu di RSUD kita melihat bahwa ada pengelolaan yang harus diperbaiki ke depan," tuturnya.

Sandi juga menekankan bahwa aspirasi warga Muhammadiyah tersebut bukanlah soal dukung mendukung. Ia meyakinkan bahwa sebagai ormas terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah harus tetap netral dan berdiri di atas semua kepentingan. 

"Aspirasinya kita tangkap dan beri solusi. Tadi ada dua hal yakni bidang ekonomi, adalah lapangan pekerjaan dan bahan pokok, serta pendidikan dan kesehatan, " ucapnya. 

Tasir selaku Ketua PW Muhammadiyah menambahkan, bahwa organisasinya akan tetap netral dalam Pilpres 2019 nanti. Namun organisasinya akan tetap membuka dialog dengan setiap calon seperti halnya Sandiaga yang didampingi Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. 

"Kalau untuk individu (Muhammadiyah) ya harus memilih, " ucapnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya