Mulai Kampanye, Daerah Diminta Pahami Potensi Rawan Konflik

Menkopolhukam Wiranto (baju putih).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti.

VIVA – Tahapan pemilu legislatif dan pemilu presiden, dimulai. Masalah keamanan juga menjadi perhatian serius pemerintah, untuk menciptakan pemilu yang aman dan damai.

Momen Wiranto dan AHY Ikut Bermalam di IKN Nusantara Bareng Jokowi

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan kembali, potensi kerawanan di setiap daerah Indonesia saat pelaksanaan Pemilu 2019, berbeda-beda. Penanganannya butuh sinergi antar lembaga di tingkat pusat dan daerah. 

Hal tersebut disampaikan Wiranto usai menggelar rapat bersama TNI, Polri dan lembaga penyelenggara pemilu untuk membahas pengamanan tahapan Pemilu 2019 mendatang di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 24 September 2018.

Wiranto Sebut Hadi Tjahjanto Sosok Tepat Jadi Menko Polhukam, Paham Anatomi Ancaman

"Dari daftar Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang masuk ke kami tidak setiap daerah sama spesifik, punya masalah yang beda-beda," kata Wiranto. 

Ketua Dewan Pembina Partai Hanura itu mengatakan, sudah menyampaikan kepada pemerintah terkait di daerah, untuk bisa meminimalisir segala potensi kerawanan. Koordinasi dengan daerah, disampaikan melalui sambungan video conferences (Vcon).

Wiranto: Saya Sebagai Pembina TKN, Bersaksi Tak Ada Agenda Apalagi Rencanakan Kecurangan

"Tadi sudah sampaikan imbauan kepada pemangku kepentingan di daerah, jadi paling tidak perlu sinergi koordinasi sampai tingkat paling ujung," katanya.

Maka, peran dan fungsi petugas keamanan di daerah-daerah harus di maksimalkan. Dalam situasi seperti pemilu ini, maka aparat harus mampu memetakan potensi kerawanan di mana ia bertugas. Sehingga sangat penting, untuk memahami situasi dan kondisi daerahnya masing-masing.

"Tidak hanya itu kenali masalah yang muncul di daerah dari itu yang dikenali, dipahami bahkan dicari jalan keluarnya," jelasnya.

Di sisi lain, Wiranto menekankan, pemerintah akan mengedepankan upaya pencegahan dari setiap potensi-potensi konflik yang muncul pada Pemilu 2019. Pesta demokrasi, harus menjadi tanggung jawab setiap elemen bangsa Indonesia agar terwujud pemilu yang aman dan damai. 

"Bangsa Indonesia bersama-sama bertanggung jawab mensukseskan perhelatan nasional ini. Pemilu milik kita bersama. Keberhasilan pemilu merupakan keberhasilan bangsa Indonesia," ujar mantan Panglima ABRI itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya