JK: Perdamaian dan Stabilitas Prasyarat Penting untuk Pembangunan
- Istimewa
VIVA – Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengungkapkan, perdamaian sebagai prasyarat mutlak sebelum kemajuan masyarakat bisa tercapai. Hal itu ia sampaikan di hadapan perwakilan negara-negara pada Sidang Umum ke-73 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang diselenggarakan di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS).
"Perdamaian dan stabilitas adalah prasyarat penting untuk kemajuan dan pembangunan,” ujar JK, dikutip dari keterangan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), yang diterima VIVA di Jakarta, pada Selasa, 25 September 2018.
JK mencontohkan, kondisi itu terjadi di Aceh usai perjanjian damai antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2005. Provinsi paling barat Indonesia itu kini lebih maju ekonominya, juga sejajar dengan seluruh provinsi di Indonesia.
"Perdamaian di Aceh memungkinkan pembangunan ekonomi terus berlangsung dan orang yang dahulu berseberangan (dengan pemerintah), saat ini juga bisa memegang posisi penting di pemerintahan," ujar JK.
Selain itu, JK mencontohkan hubungan antara Indonesia dan bekas provinsinya yang saat ini menjadi negara berdaulat, Timor Leste, sebagai model hubungan bilateral yang ideal antara dua negara yang sebelumnya terlibat konflik.
Indonesia saat ini berkomitmen terus menjalin hubungan yang baik, dan mendukung pembangunan negara itu meski rakyat Timor Leste sendiri memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia pada 1999.
"Kami terus memperkuat hubungan yang berorientasi pada masa depan yang lebih baik antara kedua negara dan masyarakatnya," ujar JK.