BNPB: Jenazah yang Tak Dicari Keluarga Akan Dimakamkan Secara Massal

Petugas Basarnas berjalan untuk melakukan pencarian korban gempa tsunami di Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018).
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Adimaja

VIVA - Kepala BNPB Pusat Laksamana Muda TNI (Purn), Willem Rampangilei, mengakui jumlah korban meninggal akibat gempa bumi di Palu, dan sejumlah wilayah lain di Sulawesi Tengah, mencapai ratusan juta orang. Dia memastikan jumlah itu akan terus bertambah.

Kebut Pembangunan Pasca Gempa-Tsunami di Sulteng, Lebih 5 Ribu Huntap Disiapkan

"Perkembangan di lapangan tentunya akan bertambah karena jenazah masih berdatangan," kata Willem dalam wawancara dengan tvOne, Senin, 1 Oktober 2018.

Willem menyampaikan instansinya akan mengadakan pemakaman secara massal bagi jenazah yang tidak dicari oleh keluarganya. Saat ini, prioritas satgas adalah melanjutkan upaya pencarian dan penyelamatan khusus di dua tempat di Petombo, dan Balaroa.

Tolong! Masih Banyak Korban Gempa Palu di Penampungan Dihantui Corona

"Ada puluhan rumah, yang ambles, diduga banyak orang yang masih tertimbun tapi kita tidak tahu jumlahnya berapa," kata dia.

Untuk Petombo, lanjut dia, lebih banyak lagi. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto belum lama ini langsung memimpin prajuritnya untuk mengangkat puing-puingnya.

Melalui MUI, Taiwan Beri Bantuan Rp5 Miliar untuk Korban Gempa Palu

"Tanpa alat berat kita sulit mengangkat itu. Di samping itu juga masih ada tempat lain, perumahan, gedung masih kolaps, segera dievauasi," ujarnya.

Willem menambahkan hari ini pihaknya akan menggerakkan helikopter memberikan bantuan makanan di 4 kecamatan. Salah satunya di daerah Sigi yang terisolasi.

"Akses jalan tidak ada, kami memutuskan 1 jam ini akan menerbangkan heli, bahan makanan dan minuman," kata dia.

Sejauh ini, Willem menyebut bantuan yang paling dibutuhkan oleh para korban adalah makanan dan air minum. Dia akan mengupayakan bantuan itu dipasok baik dari Makassar, Mamuju, Balikpapan.

"Hari ini bantuan sudah bertambah, tapi kebutuhan makanan jauh dari cukup. Makanan untuk bayi, ibu hamil, menjadi prioritas," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya