Tak Ada Alat Gelombang Buatan di Kolam Renang Berombak Misterius

Kolam renang yang menjadi viral di Pusat Latihan dan Pendidikan Dasar Kemiliteran Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa, 2 Oktober 2018.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Komandan Landasan Udara Angkatan Laut Juanda di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kolonel (P) Bayu Alisyabana, mengatakan bahwa pihaknya tidak memasang alat pembuat gelombang atau ombak di Kolam Renang Tirta Krida di kawasan Puslatdiksarmil Lanudal Juanda.

Ogah Pakai Pelampung, Bocah 6 Tahun di Cikarang Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Kolam itu jadi sorotan, karena berombak sendiri sesaat sebelum terjadi gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Selatan, Jumat lalu, 28 September 2018. 

Kolonel Bayu menjelaskan, pengelolaan Kolam Tirta Krida dibawah tanggung jawab Lanudal Juanda. Kolam itu dipakai untuk latihan siswa baru. Kolam seluas dua kali lapangan futsal tersebut, hanya dilengkapi peralatan sepuluh sirkulasi air, tidak  ada pencipta ombak buatan. 

Viral Video Tamara Tyasmara Asyik Karaoke di 40 Hari Kepergian Dante, Bikin Warganet Geram

"Hanya ada sirkulasi air, tidak mungkin menimbulkan gelombang seperti di video," katanya di lokasi pada Selasa 2 Oktober 2018.

"Kolam renang ini juga tidak punya alat pembuat gelombang atau apapun. Ada pun alat manual yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi air, untuk membersihkan dan menjernihkan air seperti biasa."

Kuasa Hukum Yudha Arfandi Buka Suara Soal Tuduhan Sengaja Tenggelamkan Dante

Saat kejadian, lanjut Bayu, kolam hendak ditutup oleh petugas karena sudah sore. "Lalu, terjadi fenomena yg menarik perhatian, mungkin ada pengunjung yang mengabadikan fenomena tersebut. Nah, menyikapi itu saya menjelaskan bahwa kejadian itu tidak ada rekayasa, bukan rekayasa dari alat apapun," tuturnya.

Penjaga Kolam Renang Tirta Krida, Junaedi Iksan, yang bertugas di situ selama 20 tahun mengatakan, peristiwa kolam renang bergelombang sendiri itu tidak hanya kali ini terjadi. Saat peristiwa tsunami Aceh 2004 silam, kejadian serupa juga terjadi.

"Selama saya di sini, itu selama ada gempa itu pasti airnya bergelombang, apalagi kalau ada musibah tsunami, gelombangnya mencapai satu meter," ujarnya.

Kepala Bagian Penerangan Kodiklatal, Letnan Kolonel Laut Khusus Agus Triawan, menjelaskan, bahwa video yang viral itu direkam pada Jumat 28 September 2018, sekira pukul 16.30 WIB, saat kolam mau ditutup. Sampai saat ini, belum diketahui penyebabnya (air kolam renang bergelombang) apa," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya