- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jawa Timur mengeluarkan keterangan resmi tentang peristiwa aneh air kolam renang berombak sendiri di Kolam Renang Tirta Krida Pusdiklatsarmil Lanudal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, hampir berbarengan dengan peristiwa gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 28 September 2018.
Pernyataan BMKG Jatim bertanggal 2 Oktober 2018 dan ditandatangani Koordinator BMKG Jawa Timur, Mohammad Nurhuda. Tiga poin utama dijelaskan dalam pernyataan terkait peristiwa aneh yang terjadi pada pukul 17.20 WIB, yang videonya viral di media sosial sejak kemarin.
Berikut ini keterangan resmi BMKG Jatim terkait peristiwa kolam renang berombak misterius itu:
1. Pada saat kejadian dimaksud sensor gempa Stasiun Geofisika Tretes tidak mencatat adanya sinyal gempa.
2. Kejadian ombak di kolam renang tersebut bukan berasal dari kejadian kegempaan yang tercatat di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya.
3. Masyarakat kami imbau tidak terpengaruh kepada berita-berita yang meresahkan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Sudah kami berikan pernyataan resmi tadi pagi," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jatim, Taufik Hermawan, dihubungi VIVA pada Selasa, 2 Oktober 2018.
Kendati bukan akibat kegempaan, Komandan Lanudal Juanda, Kolonel (P) Bayu Alisyabana mengatakan bahwa peristiwa air Kolam Renang Tirta Krida berombak sendiri seperti tampak di video yang viral benar-benar terjadi. Di kolam itu tidak ada peralatan pencipta gelombang buatan. "Hanya ada alat sirkulasi air," katanya kepada wartawan.
Kepala Bagian Penerangan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AL, Letnan Kolonel Laut Khusus Agus Triawan, berterus terang tidak mengetahui apa penyebab air di kolam renang berombak sendiri. "Sesuai rilisnya BMKG, saat kejadian memang tidak ada tanda-tanda gempa di Surabaya dan Sidoarjo, ini jadi PR kita," katanya. (ase)