Presiden Jokowi Terima Gelar Keagungan dari Kesultanan Deli

Presiden Jokowi terima gelar dari Kesultanan Deli
Sumber :
  • Biro Pers Kepresidenan

VIVA – Presiden Joko Widodo menerima gelar Tuanku Sri Indera Utama Junjungan Negeri dari Kesultanan Deli. Gelar adat ini merupakan gelar bangsawan tertinggi di Kesultanan Deli. 

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Penganugerahan gelar ini dihelat di ruang utama Istana Maimun, Medan, Sumatera Utara, Minggu 7 Oktober 2018. Prosesi penganugerahan diawali dengan pemasangan tengkulok oleh pemangku Sultan Deli Tengku Hamdy Osman Delikhan Al-Haj.

Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan penyematan pin dan keris oleh Sultan Deli, Tuanku Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam. Sultan kemudian menandatangani Surat Ceri yang kemudian diserahkan kepada Presiden Jokowi.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Prosesi Tepung Tawar menjadi rangkaian prosesi berikutnya. Prosesi ini melibatkan 4 unsur perwakilan yaitu Sultan Deli, perwakilan Raja-raja Nusantara, Gubernur Sumatera Utara dan perwakilan alim ulama.

Dengan adanya pemberian gelar ini, Presiden mengucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan Kesultanan Deli kepadanya.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Di dalam gelar adat ini saya merasakan terkandung amanah, terkandung tugas berat yang diberikan kepada saya untuk mewujudkan harapan dari Kesultanan Deli. Harapan dari kerajaan-kerajaan se-Nusantara, harapan dari para pemangku adat Indonesia, harapan dari para ulama untuk terus bekerja keras bersama-sama dengan semua elemen bangsa membawa Indonesia bergerak maju, bergotong royong mewujudkan Indonesia yang baldatun thayyibatun wa rabun ghafur," kata Jokowi dalam siaran pers dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. 

Jokowi mengatakan, selaku Kepala Negara, dia percaya bahwa di dalam kemajuan Indonesia ada tradisi dan kebudayaan bangsa yang menjadi sumber energi besar. 

Kebudayaan nusantara yang sangat beragam, sangat kaya nilai-nilai luhur, dan sangat kaya kearifan lokal menurut Presiden menjadi kepribadian bangsa dan modal untuk meraih kemajuan.

"Banyak yang berpikir bahwa yang namanya kemajuan itu mengesampingkan budaya, meminggirkan adat istiadat. Tapi bagi Indonesia, bagi kita justru energi utama kemajuan kita adalah kebudayaan," katanya. 

Presiden menuturkan, banyak bangsa yang menjadi maju karena mengakar kuat pada budayanya. Contohnya, beberapa negara seperti Korea Selatan dan India yang bergerak maju tanpa melupakan budayanya.

"Lihat India yang sudah maju dengan berbagai teknologi tapi budayanya tidak ditinggal, bahkan budaya India sudah sangat dikenal di berbagai belahan dunia. Mereka juga bergerak maju dengan mengakar pada budaya," ujar dia.

Oleh karena itu, Jokowi mengajak semua pihak keraton, kesultanan, Raja, pemangku adat se-nusantara untuk bersama-bersama memajukan kebudayaan Indonesia.

"Kita mengarungi perjalanan zaman yang panjang dengan bermodalkan kapal budaya kita dan saya yakin Indonesia akan sampai di tempat tujuan yaitu Indonesia maju dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur asli bangsa Indonesia," ucap Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya