- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, ternyata sempat ditanya soal siapa pihak yang jadi insiator pertemuan yang dihadiri sejumlah tokoh termasuk calon presiden nomor 02, Prabowo Subianto pada 2 Oktober 2018, terkait klaim penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet.
"Jadi maksudnya begini, pertanyaan sama. Siapa yang menginisiasi pertemuan," ucap pengacara Said Iqbal, Sahroni di Mapolda Metro Jaya, Selasa 9 Oktober 2018.
Tapi, ia menolak jika kliennya disebut jadi inisiator pertemuan itu. Sahroni menyebut kliennya hanya diminta menyampaikan oleh Ratna agar bisa menemui Prabowo, sehingga bisa bercerita soal klaim penganiayaan.
"Enggak ada inisiasi. Cuma permintaan tolong disampaikan, saya (Ratna) mau ketemu ke bapak (Prabowo). Nah permintaan itu bisa ya, bisa tidak. Ini harus dipahami kalimat yang sifatnya politik. Sifatnya yang kemudian jadi bias. Ini enggak benar," kata dia.
Dalam pertemuan itu, lanjutnya, tokoh-tokoh yang hadir yakni Ratna Sarumpaet, Said Iqbal, Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerinda, Fadli Zon, Ketua Dewan Kehormatan, Amien Rais dan Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Nanik S Deyang.
"Setelah itu, di dalam ruangan itu, siapa yang mulai bicara, Mbak Ratna menyampaikan pembicaraan. Nah cerita itu hampir sama dengan yang diceritakan Pak Said Iqbal, yang pertama kali didengar di rumah itu. Nah setelah disampaikan itu," ujar dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, penyidik juga sempat bertanya perihal siapa yang memulai usulan konferensi pers soal penganiayaan Ratna yang diliput awak media, dan dihadiri Prabowo serta tokoh lain. Namun, Said menjawab tidak tahu karena memang tidak mengetahui siapa yang memulai.
"Jangan menyarankan, siapa yang memulai. Apakah mereka kemudian langsung melakukan konpers? Dijawab saya tidak tahu. Ini kita dalam rangka menjawab hasil pemeriksaan Pak Said Iqbal pada hari ini," katanya lagi.